Monday, June 20, 2011

Wajib Dibaca.... Ok!!!

Assalamu'alaykum ikhwan wa akhwat di manapun antum berada...
    Setelah kemarin ane mengulas tentang "nikmatnya cinta di saat yang tepat", kini ane akan berbagi ilmu dengan antum semua yang masih ada hubungannya dengan cinta-cintaan. Maklum lagi di usia dimana cinta lagi derasnya bergejolak. ceileee.
Nah, kawan semua sudah pada tahu belum kalau ternyata rasa cinta itu di hasilkan oleh hormon tertentu dalam tubuh kita. Ah... masa' sih??? bukannya cinta itu datangnya dari perasaan yaa???. Perasaan juga mendukung, namun tanpa adanya suatu zat kimia yang di sebut hormon itu, perasaan yang timbul bukanlah cinta namun hanya simpati belaka.
    Seorang peneliti dari Researchers at National Autonomous University of Mexico mengungkapkan hasil risetnya yang begitu mengejutkan. Menurutnya: Sebuah hubungan cinta pasti akan menemui titik jenuh, bukan hanya karena faktor bosan semata, tapi karena kandungan zat kimia di otak yang mengaktifkan rasa cinta itu telah habis. Rasa tergila-gila dan cinta pada seseorang tidak akan bertahan lebih dari 4 tahun. Jika telah berumur 4 tahun, cinta sirna, dan yang tersisa hanya dorongan seks, bukan cinta yang murni lagi.    Menurutnya, rasa tergila-gila muncul pada awal jatuh cinta disebabkan oleh aktivasi dan pengeluaran komponen kimia spesifik di otak, berupa hormon dopamin, endorfin, feromon, oxytocin, neuropinephrine yang membuat seseorang merasa bahagia, berbunga-bunga dan berseri-seri.
    Hormon-hormon itu sangat baik untuk tubuh dan mempengaruhi kesehatan seseorang karena bisa membuat aliran darah lebih lancar, denyut jantung lebih stabil, rileks dan perasaan lebih bergairah dan bersemangat. Namun masalahnya efek hormon-hormon itu tidak akan abadi dan akan berkurang seiring berjalannya waktu.
    Nah, sekarang apa yang ada di pikiran antum semua?. Tuing-tuing-tuing. Banyak saudara-saudara kita yang telah menggunakan hormon cinta itu sebelum menikah (tuiiiitt,, mudeng ndak?. Maksudnya pacaran gituu...). Ditakutkan nanti pas udah menikah, suami atau istrinya malah ndak kebagihan cinta (wkwkwkwkk). Contohnya???. Banyak dari selebritis tanah air kita yang mengemborkan pada infotainment sudah pacaran lebih dari tiga tahun, weettt lanjut pas udah nikah usia pernikahannya tak selama pacarannya ( Hormon cintanya sudah habis kaliii). Kan kasihan ya...?.
    Truss, bagaimana cara mengantisipasinya, apalagi di usia-usia rawan percintaan seperti remaja usia sekolah hingga mahasiswa kayak gini. Kalau menurut antum gimana?. Kalau jawaban ane sih, seperti pada postingan ane sebelumnya. Sebaiknya pendam dulu rasa cinta itu, biarkan ia tetap suci mewangi dalam hati. Kalau sudah siap lahir batin barulah mengungkapkan kepada pasangan dan ajaklah untuk membina rumah tangga bersama. Insya Allah akan lebih di ridhoi dan rasa cinta kepada pasangan akan langgeng meskipun hormon cinta itu telah habis masa aktifnya.
    Bagi aktivis organisasi seperti ane ini (emang aktif lu... hehe ), terkadang rasa deg-deg serrr juga sering terjadi. Misalnya terjebak cinta lokasi sesama aktivis seorganisasi, atau bisa juga karena “witing tresno jalaran soko kulino” (wkwkwkwkw). Boleh jatuh cintrong asal tahu batasannya. Teruss cara alternatifnya?. Kalo menurut ane, cinta itu tak perlu di ungkapkan, dijalani saja eeeiiitsssssss tapi tetap harus berpegangan sama agama. Nie teman ane mau berbagi kisah. Story’nya gini, Dia terjebak cinta lokasi sama si A, tapi karena dia adalah seorang akhwat maka dia hanya memendam saja perasaan itu. Disitulah dia merasakan adanya kebahagian tersendiri. Karena hanya di pendam jadi hormon cinta itu tidak begitu diumbar, dan menjadikan dia bersemangat dalam menjalani harinya (jadi bisa ngirit buat suaminya kelak, meskipun dia belum tahu siapa dia...). Dia juga bilang untuk menyalurkan perasaannya itu, dia selalu menjalin ukhwah dengan teman sesama aktivisnya. Dia bilang sama saya, saya sangat menyayangi teman-teman seorganisasi. Saya merasa tentram diantara mereka dan itu membuat saya merasa dekat seperti dalam keluarga sendiri.
    Nah, dari penjelasan panjang lebar + tinggi tadi, dapat di ambil kesimpulan apa hayoo???. Yang bisa jawab dapat bonus senyum dari saya. Dalam hidup ini Allah telah melimpah anugrah berupa rasa cinta dalam diri kita, apabila di salurkan dengan baik Insya Allah buah yang dihasilkan pasti akan barakah. Janganlah kita menyia-nyiakan cinta dari Sang Maha Cinta dengan cara pacaran yang sejatinnya hanya mengumbar nafsu semata. Berikanlah cinta sepenuhnya pada pasangan kita kelak. Apabila belum menemukan fokuskanlah cinta kita hanya padaNya, maka Dia akan menunjukkan cinta yang layak untuk kita dan bersama-sama menggapai cintaNya.
Semoga bermanfaat...
    Wallahu’alam bishawab...

Referensi : http://muslimah.or.id/akhlak-dan-nasehat/cinta-sejati-dalam-islam.html
Share:

0 comments: