Monday, September 23, 2013

Mimpi di Jalanan Berlubang

Secarik kertas hafalan yang usang, terlukis noda harapan dengan garis kerutan kehitaman berona jingga. Noda harapan diantara jalanan berlubang, bergelombang dan keras, dilalui sang pejalan waktu. Noda harapan yang terkikis perlahan dengan kejahatan dari kenyataan. 

Mimpi di jalanan berlubang. Terik, sejuk, damai, tentram di setiap simfoni. Langkah kaki-kaki kecil menggapai bintang, di negeri atas awan. 

Mimpi di jalanan berlubang. Terulas senyum beraroma penyedap rasa kala mentari datang bersama tetesan-tetesan embun pagi. 

Mimpi di jalanan berlubang. Dengan tangan kecilku dan langkah kecil ini, aku ingin tersenyum dan berkata "mimpi di jalanan berlubang, aku mencintaimu dengan sepotong coklat tua".


Karanggunung, 22 Juli 2013

poetry of Ekhsanudin...

Share:

0 comments: