Thursday, January 12, 2017

Menapaki Puncak Prau via Wates

Gais gais… lama nggak ngeblog, kangen juga euy. Kali ini gwe mau kasih cerita tentang perjalanan gwe kemarin, muncak ke Gunung Prau yang tingginya 2565 mdpl. Seneng bercampur haru, karena ini adalah perjalanan perdana gwe muncak gunung. Tujuan muncak kali ini adalah ke Gunung Prau, Dieng, Wonosobo. Perjalanan dua jam dari Jogja. Tapi ternyata, setelah konsolidasi dengan Tim, pendakian kita kali ini bukan lewat Wonosobo via Patak Banteng maupun Dieng. Tetapi lewat Temanggung via Wates. Secara porter pendakian kali ini tinggalnya di daerah Parakan, Temanggung, jadi kita mah ngikut aja.

Pendakian kali ini terdiri dari sebelas orang. Lima cewek, enam cowok. Enam dari jogja, satu dari Ambarawa, 4 dari Temanggung. Oke, karena gwe berangkat dari Jogja, jadi gwe ceritanya dari sini aja ya. Cekidot.

Sabtu pagi tepatnya tanggal 24 Desember 2016, aku baru persiapan. Pinjem carier 60 liter plus matras dari tempatnya Tika (classmate on Bio Edc 2010). Bawaannya apa aja ya?. Sekedar share ini ya gais. Di dalam carier 60 liter, gwe isi matras sebagai bodi carier, kemudian ada sleeping bag dan baju ganti yang aku taruh dibagian paling bawah carier. Kenapa? Karena kedua benda itu adalah benda yang paling lama digunainnya pas perjalanan. Setelah SB dan baju ganti, aku masukin Tupperware isi kentang goreng (asupan perut) dan beberapa camilan plus air mineral 1,5 liter dan 500 ml. Kemudian, atasnya aku taroh mukena, perkap mandi dan perkakas kecil. Kalau ada pertanyaan, lu nggak bawa alat masak Nis?. Hehehe. Gwe Cuma bawa perkap pribadi gais. Perkap kayak tenda, kompor dan logistik berat udah dipasrahin sama porter-porter kece yang terdiri dari 6 cowok tadi. Seneng kan. Hihihii. Oke lanjut. Kemudian paling atas dari carier, aku taroh jas hujan. Set sat set. Setelah dirasa cukup, carier ditutup dan kantong paling atas aku taroh obat-obatan, senter, tisu basah, tisu kering dan beberapa kresek.

Perjalanan dimulai. We start from SC tepat pukul 10.45 WIB (molor 45 menit dari estimasi). Jalanan cukup panas dan macet karna pas banget weekend. Sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan Jogja akhirnya landing tepat di Halaman Masjid Agung Temanggung. Disini ketemu sama rombongan yang dari Ambarawa. Yeyeye. Seneng banget. Setelah sholat dhuhur plus Ashar yang di Jama’, kita lanjutkan perjalanan ke rumah porter kita yang berlokasi di daerah Parakan. Pukul 13.45 WIB, sampai di TKP. Sampe sana langsung disuguh es Fanta merah-merah dan semangguk soto. Nyummi. Seger. Sedep.

Capcus…

Setelah cukup istirahat, prepare perkap, dll, pukul 15.00 WIB kita cus ke Basecamp di desa Wates, Kec. Wonoboyo, Kab. Temanggung. Uwaow, jalannya men, amajing. Lenggak-lenggok, tanjakan curam langsung belok. Pokokmen sport jantung deh. Tapi, itu semua terbayarkan dengan pemandangan yang alami khas perbukitan persayuran. Ini nih fotonya.

Wefie dulu yuk, mumpung background bagus.
Next, kita nyampe Basecamp pukul 16.30 WIB. Setelah istirahat sejenak, registrasi, cus kita langsung mendaki. Maap ya gais, pas pemberangkatan nggak ada dokumentasi. Hahhaa, hape gwe udah died duluan sebelum dibuat poto-poto.

Keluar dari basecamp, kita melewati kampung warga yang ramah banget orang-orangnya. Tak lupa kami menyapa setiap ada warga yang lewat. Jalannya sudah bagus, model cor-coran gitu. Setelah itu jalanan mulai menanjak, melintasi perkebunan warga yang beraneka sayuran. Wuih, adem dah lihatnya. Kabut mulai turun sore itu, hingga sedikit mendung dan dingin. Setelah hampir satu jam perjalanan, akhirnya kita sampai pos 1.

Pos 1 pas perjalanan pulang.

Pas Maghrib. Pos 1 ini bernama Blumbang Kodok. Di namakan demikian, karena memang disitu terdapat beberapa Blumbang (bahasa jawanya, kolam) dan isinya… (nggak tau, beneran kodok alias katak atau bukan :D). Air dikolam tersebut bisa kita gunakan untuk wudhu. Nyesss, ademnya kayak es pemirsah airnya. Brrr. Komando Korlap, di Pos 1 ini, kita sholat Maghrib sekalian di jama’ Isya, karena di atas sudah tidak ada air. Ini potonya ada, tapi pas waktu turun.
Perjalanan dilanjutkan. Hari sudah gelap ketika kita berjalan setapak demi setapak menuju Pos 2. Sepanjang jalan banyak istirahatnya, karena pundak gwe yang nggak seimbang (Alhamdulillah, ada porter setia yang slalu berjalan di belakang gwe. makasih ya Kak.) Ehmm... Nggak tau berapa lama kita jalan, akhirnya sampai juga di Pos 2. Di Pos 2 ini lokasinya sudah masuk di dalam hutan. Berupa tanah lapang yang disekelilingi pohon-pohon berakar besar dan yang terpenting ada plang yang tulisannya Pos 2. Disana kita bisa istirahat dengan bersandar di pohon-pohon besar itu. Nama Posnya apa yak?. Entahlah gwe lupa. :D

Capek uh, Pos 2 perjalanan pulang.

Next, perjalanan kembali dilanjutkan menuju pos 3. Perjalanan menuju ke Pos 3 kita sudah masuk hutan semakin dalam semakin dalam. Ini ditandain dengan semakin rimbunnya vegetasi kanan kiri jalur pendakian. Vegetasi hutan hujan tropis mendominasi dimana terdapat lumut-lumutan dan paku-pakuan yang tumbuh besar (sebesar aku). Gais, baru kali itu aku lihat Pteridophyta tingginya lebih dari dua meter. Subhanallah. 

Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Pos 3. Pos ini bernama Cemoro Sewu, karena memang di Pos ini banyak pohon Cemara. Khas banget bau Pine yang dihasilkannya. Sekitar 15 menit istirahat, kita langsung melanjutkan perjalanan. Malam semakin larut dan hawa dingin semakin menggigit. Untuk itu sesegera mungkin kita harus sampai puncak dan bangun tenda disana.

Masih semangat kan gais??? Pos 3 perjalanan pulang.
Perjalanan dari Pos 3 menuju ke Pos 4 atau Pos puncak cukup menegangkan. Sepanjang jalan kita menyusuri jalan setapak yang dikanan-kiri terdapat ilalang (semacam rumput gajah) dan disisi kanan kita terdapat jurang yang jaraknya sekitar 2-3 meter dari jalan setapak. Kalau siang bagus banget buat foto-foto. Karena malem, jadi tak ada dokumentasi (kan tadi gwe dah bilang kalau hape gwe udah died sebelum berangkat.


Dari kejauhan sudah tampak adanya kerlap-kerlip tenda pendaki yang lain. Wuuhh, pundakku udah nggak kuat kakak. Aku sering berhenti karena sudah begitu ngilu di kaki. Akhirnya dari kesebelas orang terpecah menjadi 3 tim. Tim pertama terdiri dari 3 cowok dan 3 cewek. Tim kedua terdiri dari 1 cewek dan 2 cowok (aku ada disini) dan tim ketiga ada 1 cewek 1 cowok. Yah, karena aku banyak istirahatnya akhirnya tertinggal dengan tim pertama. Secara, aku memang nggak pemanasan dulu sebelum muncak. Jadi, mungkin kaget ya sekujur badan. Apalagi ini pundakku ada sedikit masalah. Nggak bisa seimbang dan cepet ngilu. Salah satu temenku menganjurkan untuk foto ronsen buat nglihat tulang di pundak. Takutnya kalo ada apa-apa. Tapi aku takut kalau akhirnya kenapa-kenapa. Hehehee. Jarak antara Tim 1 dan Tim ku nggak terlalu jauh, sehingga lambat laun aku masih bisa mengejar mereka. Dan akhirnya sampailah kita ke Pos 4 barengan. Sedangkan Tim ku dan Tim 3 jaraknya jauh banget. Nggak tau sejauh apa, yang pasti nggak sejauh langit dan bumi. Eeeaaakk :D

Eh.. sudah sampai mana kita???
Setelah melewati ilalang, kita sampai di padang sabana. Itu tandanya, sebentar lagi kita sampai puncak. Benar saja, tak seberapa lama akhirnya kita sampai Pos 4. Kita putuskan untuk bangun tenda doom dibawah bukit agak jauh dari tenda lainnya. Selain untuk berlindung dari terpaan angin gunung pilihan lokasi disana agar tidak begitu dekat dengan tenda lain.

Set, tanpa banyak cincong, langsung kita keluarkan tenda doom. Kita membawa 4 tenda doom dengan komposisi, 3, 3, 2, 3. Tak butuh lama untuk bangun tenda doom, karena sudah canggih semua. Hihihihihi. Dan setelah itu, kita keluarkan amunisi-amunisi untuk isi perut. Hahaha, cacing-cacing kita udah kelaperan kayaknya. Setelah dirasa cukup, kita masuk tenda masing-masing dan terlelap. Udara dingin sekitar 15 derajat memaksa untuk segera berselimut dan masuk di SB masing-masing. Gudnite.

Pagiiiii from 2545 mdpl. Gunung Prau, 25 Desember 2016. Akhir tahun yang menyenangkan.    

Nggak bisa jauh-jauh dari kakak ketceh ini. :D

Sabana menuju jalan ilalang ke Pos 3

Siapa yang jomblo?

Menanti Sunrise bersama ratusan orang di Mt. Prau

Hayoo tebak, itu gunung apa?

Pokoknya nggak bisa jauh-jauh dari Miss Ika :D

Kita jomblo lho, HALALkan kita dong bang? :P

Nyun manyun :D

Lets pray together. Aamiin.

Turun bukit, bye bye Prau, see u next time
Nyoto di puncak. Breakfast kita pagi itu. Alhamdulillah

Biar kekinian, meski umur sudah puluhan.

Indah banget ciptaanMu, Tuhan.


Beberes. Awas jangan sampe ninggalin sampah ya gais, sekecil apapun itu.
Duduk manis menunggu Sunrise :D


Alhamdulillah bini'matis tatimusshalihaat.
Ini adalah pendakianku bersama kakak-kakak Pramuka UIN Jogja. ^-^
Share:

0 comments: