Thursday, January 1, 2015

Genggaman yang Menghantui

Sengaja aku namai postingan ini dengan judul tersebut. Karena aku ingin cerita sesuatu kepada kalian. Aku harap, kalian membacanya dengan baik. Genggaman yang menghantui. 
Sebelumnya, aku pengen tanya ke kalian, apakah kalian pernah dipegang oleh lawan jenis dengan jemari yang beradu memupuk hangat menjalar kalbu?
Apa yang kalian rasakan?
Kawan, pernah suatu ketika aku terjebak dalam situasi yang menyulitkan untukku. mungkin waktu itu malaikat di samping kanan kiriku bingung mau mencatat apa. Saat itu aku sedang melakukan pendakian ke Puncak Merapi, namun sayang, kakiku terkilir pas di pergelangan yang sebelah kiri. Saat malam ku mulai mendaki, rasa sakit semakin tajam menghujam apalagi ditambah suasana dingin yang mengembun. Aku tidak kuat. Sehingga terpaksa Tim kami di bagi menjadi dua. Aku sebagai pasien ditemani ketiga temanku, satu cewek dua cowok. Kemudian mereka mendirikan tenda Doom dan aku hanya teriam melihatnya dengan tetap menahan sakit meski dengan berdiri. Akhirnya, kami pun berada di dalam tenda. dengan posisi tidur cowok, cewek, cewek, cowok. Kalian tau, aku tidak bisa tidur sepanjang malam dengan tidur di dalam tenda Doom yang muat untuk 4 orang dan memang diisi 4 orang. Lebih tidak nyaman lagi, aku terlentang bersebelahan persis dengan cowok. Jarak pun rasanya tak ada artinya, cuma sejengkal. Ya Allah, nafas kami berempat beradu dengan suara hewan malam. Tak seberapa lama kemudian hujan turun. Alhamdulillah, Doom tidak basah dan kami aman didalam. Namun, saat itu, cowok disebelah kiriku tiba-tiba berubah posisi miring dengan tangan menepuk perut (ya meskipun tidak keras sih). Aku kaget, meski begitu atu tak bisa teriak. Nanti malah dikira kenapa-kenapa. Aku mencoba menggeser tangannya, karena terasa sesak. Tapi ia malah menggenggam jemariku erat. Entah modus atau memang karena dingin, cowok itu semakin menggenggam erat jemari kiriku. Erat sekali dan itu membuatku takut bertubi-tubi. Ya Allah aku kudu gimana, posisi badanku yang nggak bisa dibuat gerak bebas karena kaki terkilir. Nafasnya terdengar jelas di dekat telingaku. Allah, maafkan aku. Genggaman itu, genggaman itu yang sampai saat ini masih menghantui. Aku begitu dekat dengan orang yang mengenggam tanganku itu, tapi, aku takut, aku takut akan menyakiti dia yang akan memilikiku nanti. Rasa berdosa masih terus membayang hingga sekarang. Tuhan, aku harus gimana?. Maafkan aku. Semoga engkau mengampuniku dan cowok itu.
Kawan, seandainya aku boleh request kepada Allah, aku ingin cowok yang menggenggam jemariku itu yang akan memilikiku, karena dia telah merasakan sela-sela jemariku yang beradu hangat dengan jemarinya. Tapi tak semudah itu. sedikitpun tak terbesit rasaku untuk ingin hidup bersamanya. Karena aku tak pantas bersanding dengannya. Aku tahu seperti apa posisiku  dibanding dia yang lebih tinggi dariku. Maafkan aku untukmu yang aku belum tahu kamu pendampingku kelak. 

Dibayang gelap "gengaman yang menghantui".
Share:

0 comments: