Saturday, March 2, 2013

Februariku, Februarimu dan Februari kita semua ^^

Hmmm... nggak terasa ini sudah menginjak di tanggal kedua dari bulan maret. Eitss, tapi kok judulnya tentang bulan Februari sih?. Hehehe, iya. Jadi ceritanya anis pengen ceri tentang "all about kejadian di bulan Februari". Kayaknya "wow" banget ya. Hehehe, di baca aja lanjut.

Oke, Bulan Februari. Hmmm, pas tanggal 1 Februari 2013 yang sudah lalu kemarin posisiku udah di Jogja lagi. Huumm, coz tanggal 26 Januarinya dan untuk pertama kalinya aku pulang kerumah orang tuaku dengan si "Revi" motor Revo merah kesayanganku. Capcus dari Jogja jam 05.45 waktu Jogja dan nyampek rumah jam 10.15. Uwaaooww, sukses banget bikin bapak dan ibuk syok setengah sadar, karena aku motoran sendiri. Bayangpun dari Jogja sampai Madiun palagi jalannya emang jalan besar otomatis barengannya ya bus-bus sebangsa "Mira, Eka ataupun Sumber Selamet (haha, Sumber Kencono dah jarang sekarang, mbak bro). Tapi Alhamdulillah segala puji bagi Allah pencipta dan Penyabut Nyawa, aku masih diberi kesempatan bernafas sampai detik ini. Hoho, dan akhirnya ku nikmati liburan dirumah meski cuma seminggu dirumah. Dan tanggal 31 nya aku harus balik lagi ke Jogja tercinta. Ciyuuss, sempat mengalami kecelakaan kecil saat di Mantingan, karena mobil sedan depanku ngrem ndadak, so aku kan syok juga ya. Akhirnya, aku banting stir ke kanan. Alhamdulillah, lagi-lagi syukur tak henti kuucapkan pada Robbi. Mobil yang di depanku, yang nyaris tak tabrak tak sadar kalo aku jatuh dibelakangnya dan untungnya lagi dari arah lawan sepi, tak ada kendaraan yang lewat. Let, tak lama setelah aku membanting stir, aku langsung merapat ke pinggir jalan. Meskipun tak ada yang nolong, alhamdulillah juga tak ada polisi, aku masih bisa bangkit. Ku cek si "Revi" ternyata dia tak apa, hanya spionnya yang sebelah kanan agak longgar, jadi goyang-goyang terus. Itu teguran dari Allah buat anis, kalo nyetir harus fokus dan waspada, daannn jangan lupa "Sholawate sing akeh" begitu pesan bapak. Alhamdulillah Robbi aku selamat hingga Jogja Istimewa.

Pensida dari salah satu peserta AKPIN
Nah, itu tadi yang pertama. Yang kedua pas tanggal 2 Februari di Racana ada kegiatan AKPIN. Apa iku euy?. AKPIN is Ajang Kreativitas Pramuka Bina Satuan yang merupakan proker dari bidang 08-09 Tekpram. AKPIN ini merupakan kegiatan perdana yang diadakan Racana yang berbasis lomba seperti Pesta Siaga, tapi ini sasarannya untuk penggalang Mas Sist. owowo. Karna aku ndak ada tugas, akhirnya aku iku bantu-bantu aja di tempatnya semboyan Penggalang SMP ni dokumentasinya, tapi fotoku nggak ada, kurang eksis sih ya. hehe.
Semaphore, salah satu tekpram yang dilombakan
Tuingg tuingg tuingg, aku ingat kalo ternyata perlu adanya SK dewan juri untuk perlombaan ini. Belajar dari TKPT V Se-Jawa kemaren dumzz, hehe. Akhirnya aku pindah posisi menuju ke Kandang cacing untuk membuat SKnya. Dan Akhirnya selesai tepat waktu. Sekali lagi bilang apa nak? Alhamdulillah Robbi. Tapi sayangnya pas akhir aku tak ikut foto-foto bareng anak-anak, coz aku diminta bantuan ma kak riyadi jakra hadepa untuk menggantikan binsatnya di SD Krapyak, tak apalah, meski begitu aku masih sempet nongol kok pas diminta untuk menyerahkan trophy kepada para juara, nie dokumennya. Yang pasti Alhamdulillah banget, kegiatan ini berjalan sukses tanpa ada suatu halangan apapun.
Dapat kehormatan nih memberikan Trophy kepada juara :)
Makannn, di tempat Kak Putra :)
Tukang "isah-isah" di tempat Kak Putra
Brrrr... didekat mulut telaga warna, narsis dulu lah..
Trio "nggarong" sedang beraksi
Yupzz, tu tadi udah dua agenda ya. Nah, sekarang yang tanggal 3 Februarinya, kita touring ke Wonosobo cui, itu berarti kita jalan-jalan ke dieng yang terkenal dengan telaga warnanya itu. Ya Allah, pokokmen so sweet banget deh, ni tak kasih banyak dokumennya. Ke Wonosobo kita tak hanya maen di dieng aja lho, tapi pulangnya kita mampir ke rumahnya kak putra dan malamnya kita bobok ditempatnya kak desy. Hmmm dingin banget, tapi segeeerr. Malam pas di tempat kak desy ternyata ada hiburan rakyat yang kata penduduk sekitar menyebut dengan nama dolalah. Apaan kue ya (ngomong ala ala ngapakers). Nah, menurut keterangan dari wikipedia doalalh atau dolalak adalah kesenian khas dari Kabupaten Purworejo,tapi njuk akhirnya merembet-rembet sampai Wonosobo deh :D. Tarian ini merupakan peninggalan pada zaman penjajahan Belanda. Asal kata Dolalak adalah dari not Do dan La karena tarian ini diiringi hanya dengan alat musik dua nada, tentunya pada zaman dulu awal mula Dolalak. Nah, Seiring perkembangan zaman dan teknologi, tarian Dolalak sekarang sudah diringi dengan musik modern, yaitu keyboard. Lagu-lagu yang dimainkan pun bervariasi dan beragam. Dulunya, penari Dolalak dilakukan oleh para lelaki, berseragam hitam dan bercelana pendek. Seragam ini menirukan seragam tentara belanda pada zaman dahulu. Bay The Way, seiring dengan berjalannya waktu, muncullah generasi-generasi penari putri dengan disertai modifikasi-modifikasi seragam. Dan yang pas kita tonton kemaren yang nari emang cewek-cewek pemirsa, pakaiannya hitam dan waoooww bawahannya pakai hotpens. Hmm, pantas saja penonton yang paling depan adalah remaja-remaja putra. Hiburan cuii secara otomatis sekalian nyuci mata. Hahaha, meski agak vulgar pakaiane (menurutku sih) tapi itu merupakan kesenian asli tinggalan leluhur dan harus dilestarikan. Katanya sih ya, penari-penari Dolalak bisa mengalami trance, yaitu suatu kondisi mereka tidak sadar karena sudah begitu larut dalam tarian dan musik, waoooww horor juga ternyata. Wkkwkwkwkwk. 
Nyasak-nyasak pas jalan2 keliling kampung kak Desy
Kalo yang ini, makan besar di tempat Kak Desy
and Then, Pagi all, perjalanan belum berakhir, sebelum kita pulang ke Jogja, kita mau nyempetin maem mie ongklok yang bertempat di dekatnya SMAN 1 Kretek (Mantan sekolahe kak Putra dulu :D). Hmmm, enak-enak nie mie ongkloknya. Jadi komposisi dari mienya tuh, pertama, mienya tuh mie yang lurus, trus sayurannya berupa kobis yang direbus dan dipotongnya persegi-persegi gitu, nah, yang sausnya ini terbuat dari kanji yang agak lengket-lengket gitu, tapi rasanya manis dan hmmm perpaduannya itu lho, yummyy banget (iyalah, baru sekali nyoba og, :D). Dan, sebelum kita pulang, kita sempatin nih foto bareng di depan warungnya, cari aja dokumentasinya. Eittss ada yang kurang, sebelum pulang cari oleh-oleh khas Wonosobo lah ya. Asiikkk, dan akhirnya kita mampir di salah satu toko penjual berbagai macam oleh-oleh khas Wonosobo. Aku beli Manisan Carica Papaya, Permen Susu dan juga dodol Tape. Carica papaya itu adalah buah yang bentuknya mirip pepaya tapi lebih kecil ukurannya dan kalo udah masak tak enak dimakan, jadi buahnya itu paling enak diolah saat belum mencapai kematangan. Nah, contohnya ini nih, ketika masih muda si Carica papaya ini diolah menjadi manisan, seger banget pemirsa. Ketagihan, tapi nggak bisa buatnya sendiri. Hehehe

Tuh kan cantik banget, telaganya, bunganya juga ding :
Lanjut setelah itu kita go pulang jogja. Nah, pas pulange ini anis bagihan nyetir didepan yang boncengannya bareng kak ulvi. Wah, ini juga amazing jalannya, naik turun gunung, udah gitu curam lagi, grimis pula dan teman-temannya truk yang gede-gede. Alhamdulillah Ya Allah, selamat sampai tujuan meskipun dari berbanyak rombongan cuma aku dan kak ulvi yang boncengane cewek-cewek, benar-benar cewek tangguh. Sampai Borobudur kita sempatin mampir di Candi Mendut ya, hanya sekedar foto-foto aja. Dan Akhirnya tepat pukul 16.00 kita nyampek masing-masing kost dengan selamat. Hmmm Liburan yang menyenangkan. Guys, masih ada lho cerita lain di bulan Februari, tunggu di postingan berikutnya yah.

Telaga Warna yang memiliki tiga warna

Saat kita sampai, mbayar dulu yaa


Cheerrss, kontingen Dieng narsis bersama :D


Narsiss lagi, kebersamaan kita adalah segalanya

Hujan buk, ayo gek ndang ngiyup :D

Merenungi nasib, Kapan ya? (hayo apa?) :D

Jalan menuju tempat Kak Desy

Baru juga nyampek, langsung dah foto-foto :D

enyaaakkk enyaaakkk enyaakkk..

Masih di acara Nyasak :D

Seger banget cuii, pemandangannya

Narsis, didepan rumah Kak Desy


So, beautiful...

Ratu narsis saat ini, kak Ika dan Kak Afroh

Kapan-kapan kita kesini lagi yahh :D

Mampir di Mendut :D


Meski narsis, tetep hati-hati yah :D
Aku dan Kak Ulvi saat pulang Jogja
Share:

0 comments: