kakak, seorang kakak, itulah yang kini aku rasakan sekarang. aku menjadi seorang kakak untuk adik-adikku di Racana. yang jelas, sekarang aku harus mengurangi sikap childishku. berusaha menjadi kakak terbaik, itu yang aku harapkan dari diriku sekarang. dari kecil aku terkesan manja, apalagi aku tak memiliki adik kandung, semua kakak-kakakku sayang sekali ma aku. aku anak terakhir dari 4 bersaudara. ayah ibuku juga sayang sekali denganku. aku adalah tumpuan terakhir kasih sayangnya. sekarang semua kakak-kakakku sudah nikah, tinggal aku saja yang masih kuliah. awal pertama di racana, aku juga masih berperan sebagai adik. bungsu tepatnya. karena aku usianya termuda dari semua angkatanku. aku masih merasakan bagaimana menjadi seorang adik itu. pengennya di lindungi, disayang, diperhatikan. tapi kini, setelah aku menjabat sebagai pemangku adat, aku merasakan inilah aku yang kini harus menjadi sesosok kakak yang baik buat adik-adikku. alhamdulillah, aku mulai bisa menjadi pendengar yang baik untuk adik-adikku, memberikan perhatian ke mereka dan bisa membaur dengan mereka tentunya. ini semua berkat ayah dan bundo serta kakak-kakak semua. aku belajar, aku mencuri ilmu dari kalian, ilmu tentang mendekati manusia.
Friday, May 17, 2013
Friday, May 3, 2013
Sepucuk Pesan Ayah Bunda
in Puisi
with
No comments
teringat...
ketika peluh menetes pelan
tanpa isak, tanpa kata
didepan rumah kami yang teramat sederhana
peraduan, untuk berbagi kasih dan cinta
akhir pelukan yang begitu erat
sebelum melangkah, ku tinggalkan jejak
terbisik kata yang menguatkan
"pergilah, gapai mimpi setinggi asa"
berlalu...
masih kutatap lewat jendela
lambaian tangan, seiring waktu berjalan
senyum ikhlas perpisahan
menghantarkanku mencapai impian
nanda... pergilah...
masih banyak yang belum kau ketahui disana
terlalu kerdil jika engkau hanya terperangkap disini
belajarlah tentang kehidupan
agar engkau bisa memaknai kehidupan
ketika peluh menetes pelan
tanpa isak, tanpa kata
didepan rumah kami yang teramat sederhana
peraduan, untuk berbagi kasih dan cinta
akhir pelukan yang begitu erat
sebelum melangkah, ku tinggalkan jejak
terbisik kata yang menguatkan
"pergilah, gapai mimpi setinggi asa"
berlalu...
masih kutatap lewat jendela
lambaian tangan, seiring waktu berjalan
senyum ikhlas perpisahan
menghantarkanku mencapai impian
nanda... pergilah...
masih banyak yang belum kau ketahui disana
terlalu kerdil jika engkau hanya terperangkap disini
belajarlah tentang kehidupan
agar engkau bisa memaknai kehidupan
*diufuk malam, saat rinduku mulai membuncah memecah kesunyian... Ayah Ibunda...
Yogyakarta, 3 Mei 2013, 12:40 AM
Yogyakarta, 3 Mei 2013, 12:40 AM
Thursday, May 2, 2013
Tetap Bersama - Sizetoe
in Untaian Kata Inspirasi
with
No comments
kau lupakan aku, tak lagi bersama
dimanakah kini engkau berada, ku ingin denganmu
dimanakah kini engkau berada, ku ingin denganmu
aku takkan lupakan engkau, aku ada
aku serasa dekat dengamnu, walau ku jauh
kita kan slalu tetap bersama, walau jarak memisahkan kita
kau jangan tinggalkan aku sendiri, tanpa engkau disisiku
dan aku takkan tinggalkan engkau, selamnya
jagalah aku, janganlah kau lepas, buatlah aku bahagia
peganglah erat semua janjiku