Thursday, January 29, 2015

November full activities, full colours, full reasons. hemm.. (edisi KML)

Yaeeehhh, sesuai dengan judulnya. November ini penuh dengan aktivitas, penuh dengan warna dan penuh dengan rasa. Sampai-sampai mau ngeblog aja baru sempetnya sekarang, udah di bulan Desember. "Maka nikmat Tuhan-Mu manakah yang kamu dustakan.", selalu aku ingat firman Allah tersebut. Alhamdulillah wa syukurillah, aku masih di beri kesempatan menghirup oksigen di bulan ini. Terimakasih Ya Allah, Tuhanku semesta sekalian alam.

Yapss, lagi-lagi syukur slalu ku panjatkan kepada Allah, atas limpahan rahmat dan kasih sayangNya kepadaku. Betapa tidak, diawal November ini, aku mendapatkan nikmat yang luar biasa. Aku berkesempatan mengikuti KML alias Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan tanpa mengeluarkan sepeser uang pun (kecuali untuk iuran kaos kegiatan sih, hehehe) dari Kwarcab Kota Yogyakarta. Tanpa persiapan apapun, tau-tau aku besok paginya diminta datang ke Buper Ambarbinangun, Kasihan, Bantul. Dan ternyata tidak aku sendiri. Aku berangkat bersama Kak Danu dan Kak Zen. Dan nasibnya pun sama, sama-sama gratis. Alhamdulillah. Pas nyampek di pendaftaran. Ternyata aku menggantikan kursi kosong salah satu pembina Penegak di SMA di Yogyakarta yang ternyata berhalangan hadir untuk ikut KML ini. Okailah, jadinya aku masuk di kelas Penegak dan menerima berkas-berkas dan modul yang dimasukkan dalam Map warna kuning (kuning = Penegak). Terus, kak Danu dan kak Zen?. Kak Danu ternyata dapatnya map warna merah, yang berarti dia masuk ke kelas Penggalang (merah = penggalang) dan kak Zen dapatnya map warna hijau, yang berarti dia masuk kelas Siaga (hijau = siaga). Ini dokumentasinya kakak, yang putri yang cantik-cantik ini adalah teman sekelas anis yang putri. Ini pas kegiatan Safari camp di hari ke lima. Lokasinya di Gunung Puri, Bantul, pokoknya lokasinya di sebelah selatannya Ring Road Selatan (ehh iya yaa).



Ini adalah teman-teman sekelas anis yang putri, absen: dari kiri atas Kak Chrisna, Kak Dewi, Kak Retno, Kak Yulia, Kak Ngatinah, lanjut ke bawah Kak Wahyuni, Anis, Kak Novida dan Kak Tarida.

Ini adalah kelompok kami, Sangga Pendobrak, Aku, Kak Tarida, Kak Novida dan Kak Yulia.


 Lagiii...

Ini telur sangga kami, Alhamdulillah masih utuh sampai hari akhir, sampai dikembalikan lagi ke Kak Pinsus, Kak Yayan.

 Photosession bareng kak Laelia, coz pas itu yang ngisi materinya beliau.

Lagiiii, kalo yang ini kita bareng sama simbah. Hehehehee. Kak Suwardja dikelilingi bidadari-bidadari menebas panasnya siang. :D

Photosession bareng kakak pelatih usai upacara penutupan.
Just Class of Yellow. :D
 
Inilah kita, perwakilan dari Racana Sunan Kalijaga dan Racana Nyi Ageng Serang di KML ini. Kak Danu, Anis, Kak Zen dan Kak Okah. Photosession with our id-card. Sesuai dengan konsentrasi yang diambil. :D

Kitaaa, bareng Kak Amin Sapto Nugroho, MG (alumni Racana Sunan Kalijaga).

Ini kita, bareng Kak Amin dan Kak Yulia. Ternyata Kak Yulia itu salah satu dosen di FEBI, meskipun tidak tetap. Nice pict, dan We're scout and messenger of peace. :)
Share:

Monday, January 12, 2015

Pucuk-pucuk rindu semakin memuncak menyeruak ubun,
Lewati batas mimpi yang sudah di rasa tak bergabung,
Aku, disini, usah menggapaimu,
Karna itu bukan kodratku, memuaikan rindu,
Namun, menyelipkannya disela-sela waktu Dhuha-ku,
Share:

Friday, January 9, 2015

Biarkan sekali-kali rindu itu membumbung tinggi.
Menuju Arsy-Nya yang Maha Agung.
Dalam bahasa syahduku, ku selipkan namamu di setiap waktu mustajabku.
Engkaulah yang akan memilikiku, untuk menyempurnakan separuh agamamu.
Engkau yang masih kelabu.
Semoga ada bisikan rindu yang juga kau sampaikan kepada Tuhanmu.
Yang juga sudah memendam rindu yang teramat dalam untukku.
Aku dan kamu.
Share:

Tuesday, January 6, 2015

GoodBye Holiday, Skripsii apa kabar? :)

"Libur telah usai, libur telah usai, senang atau sedih? Galau..."

Menculik nada lagu dari Tasya yang berjudul Libur Telah Tiba yang diganti liriknya. :D

Yup, guys, bener banget. Libur telah usai, kini kita sudah memasuki tahun baru 2015. Goodbye 2014, banyak kenangan tersimpan didalamnya. Eh guys, kemarin long holiday itu kemana aja? pasti liburannya pada seru-seru ya atau malah pulang kampung karna barengan pas liburan menjelang UAS. Hehehe, apapun itu aku yakin pasti liburan kalian nggak kalah seru dengan liburanku. 

Wells, kali ini aku pengen ceritain liburanku kemaren mulai dari liburan Natal sampai ke liburan Tahun Baru. Hmmm, banyak kegiatan yang aku lakukan untuk ngisi liburan kemaren, mulai dari nyuci nyetrika baju (pra liburan), mendaki ke Merapi, tahun baruan di baruan di bawah jembatan Babarsari, Ngcamp di Nglanggeran sama Reka "I" dan berakhir ciblonan di Air Terjun Sri Gethuk. Hahahaaa, cukup menguras tenaga dan duit sih, tapi jika bersama kalian apasih yang nggak.

Okai, one by one.
Kamis, 25 Desember 2014 pra liburan aku habiskan waktu untuk nyetrika semua baju bersih yang masih acak-acaakan di lemari, dan jadinya, taraaa...

Alhamdulillah, semua beres sebelum pergi liburan... :)
Next, besoknya tanggal 26 - 27 Desember 2014, bersama temanku bersepuluh otw Selo untuk melakukan pendakian ke puncak Merapi. Tapi sayang nggak ada dokumentasinya. Huhuhuuu, sebelum berangkat kakiku sempat terkilir di depan SC gegara loncat buat ngambil buah talok alias Kersen alias Muntingia callabura. "Nggak keren banget sob, terkilir gara-gara buah Kersen." ejek salah satu temenku. Hahh, namanya juga musibah, kapan datangnya kan kita nggak tahu. Akhirnya gara-gara terkilir itu aku cuma nyampek Pos 1 doang. Huhuhuuu, nyeselll. Ini tak cuplikin dokumentasi dari beberapa temenku yang berhasil nyampek puncak. 


Ini adalah mereka-mereka yang berhasil sampai ke Puncak. Dari kiri ke kanan Kak Aulia, Kak Aan, Kak Danu, Kak Maya, Kak Okto dan yang duduk dibawah itu namanya Kak Kahfi. Sedangkan yang cuma nyampek di Pos 1 ada aku, Kak Indah, Kak Deddy dan Kak Hasan. Next, aku akan mencobanya lagi untuk sampai ke puncak. Fighting!!!.

Selanjutnya...
Hayy, liburan gua belum berakhir guys. Yes.
Malam tahun baru, aku habiskan bareng teman-teman Racana ngcamp di bawah Jembatan Babarsari. Tempat paporit kite dari jaman dolo. Why? because, saat pergantian tahun, malamnya itu terlihat diberbagai sudut kota Jogja kembang api yang bertebaran dimana-mana. So, amazing deh. Sayang lagi, nggak ada dokumentasinya, malem guys soalnya. Pokoknya malam itu, langitnya indah banget dilihat dari atas jembatan Babarsari. Tak hanya nyampek situ saja. Bakar-bakar ikan, bakar jagung juga mewarnai malam itu. Yang cowok-cowok ntuh doyan banget main UNO. Taukah kalian apa UNO itu? ya mainan yang menggunakan kartu-kartu itu aku sih ora mudeng. Tapi bentuk kartunya macam ini nih. Aku sih belum mudeng gimana cara mainnya, cuma ketika ngelihat yang main kayaknya seru juga. hahahahaaa...


Happy New Year 2015, yeyyeyyeee.
Paginya kita main tali. Seperti biasa sudah disiapkan sebelumnya untuk peralatan yang akan digunakan. Carmantel, Carabiner, Figur of 8, Prusik, Webbing, karung dan hal ikhwal yang digunakan. Kita memasang 4 lintasan untuk Repling, Prusiking, Spider dan ganti. Ini foto-fotonya.



Itu yang atas fotonya Mbok Ulpi yang abis Repling. Nah, yang kedua itu adalah foto Kak Deddy sama Kak Ros sedang uji ganti lintasan. Jadi ceritanya, mereka ganti lintasan gitu dengan bantuan Carabiner dan dua Tali Prusik. Dan Alhamdulillah berhasil. Yeyeyeyeee. ThEn, kita main tali sampai jam 11 siang, setelah itu kita "kukut" dan siap buat balik ke kos masing-masing.

Dan, ini liburan terakhirku, muncak ke Nglanggeran spesial khusus bareng Reka "I". Sebenarnya sih ini tu untuk ajang pembubaran TI Dikcar (makan-makan, maksudnya) ehh, tapi nggak semuanya ikut nimbrung. Jadinya kita cuma bersembilan deh.  Nih foto-fotonya.





Hahahaaa, hobby banget ya muncak. Ya begitulah. Malamnya, ku sempatkan naik ke puncak bersama Anyong dan Kak Danu. Dan, Subhanallah, barisan bintang lampu-lampuan Jogja terlihat amat menakjubkan dari atas. Indah banget. Disisi belakang tempat aku berdiri, kabut mulai naik perlahan. Dingin mulai merasuk. Tapi tak menyurutkan niatku untuk meninggalkan malam ini. Ya Allah, beneran deh, super duper indah dan cantik. Haaa, lagi-lagi nggak ada dokumentasinya. syedih. Well, tak ape, paginya pun nggak kalah asik kok, sayang aku juga belum punya copyan foto-fotonya dari mbok Ulpi dan Anyong. Untuk Fotonya nyusul nggak papa ya. hihihiiii. Dari atas puncak, kita bisa melihat gunung Merapi, Merbabu dan Sindoro, serta di bagian timur Gunung Lawu. Wah, nggak kalah kece pokoknya. Guys, dan kita ngetem di puncak dari jam setengah 6 sampek jam 8 pagi. tuh kakaknya ada yang mainan UNO diatas, ada yang foto-foto, dan aku lebih suka duduk menikmati hangatnya pagi. Hangat sekali.
Next, karena dirasa udah cukup berjemur di atas puncak Gunung Api Purba Nglanggeran kami pun segera berkemas dan turun menuju parkiran.
Next trip, kita berniat untuk melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Sri Gethuk yang jaraknya ditempuh sekitar 45 menit menggunakan motor. Sudah sampai, kita langsung bergegas menuju ke pusat air terjunnya. Pengennya sih berenang nyewa pelampung dan jebur-jebur gitu, tapi ternyata mbayar 25ribu per orang dan dipandu oleh seorang instruktur. Weehhh, nguras duit juga ternyata. Akhirnya kita urungkan niat untuk ceblang ceblung di aliran sungainya itu. Sementara sambil mikir dan perut yang lapar, kami mbukak lapak dengan merebus air untuk membuat kopi dan merebus beberapa butir kentang. Laziizz, bener-bener dah kita ini, di tempat wisata sempet survivalan. Hahahaaa, dan tau nggak, kita sempet jadi pusat perhatian lh gegara masak itu di deket air terjunnya. Well, no problem. Karna di rasa cukup untuk istirahat dan nyamilnya, kami eksplorasi dengan merambah ke samping utara dari air terjun. Dan, kita dapat apa???. Amazing, nggak kalah bagusnya, ini dokumennya gaiiss.



Inilah kita, dengan asyiknya berbasah-basahan di dekat air terjun Sri Gethuk. Liat foto ini berasa kayak air terjun milik sendiri. Iyalah, coz sepi dan lokasinya di balik batuan besar dari air terjun pusatnya. Puas dah seharian itu. Kita berada di Air terjun sampai jam 1 siang. Kemudian, karna kita lapar sangat. Akhirnya kita memutuskan untuk makan di warung padang di pasar patuk. Ayam bakarnya laziz banget. nyamm nyamm nyamm. Tunggu next trip selanjutnya. :)
Share:

Thursday, January 1, 2015

Genggaman yang Menghantui

Sengaja aku namai postingan ini dengan judul tersebut. Karena aku ingin cerita sesuatu kepada kalian. Aku harap, kalian membacanya dengan baik. Genggaman yang menghantui. 
Sebelumnya, aku pengen tanya ke kalian, apakah kalian pernah dipegang oleh lawan jenis dengan jemari yang beradu memupuk hangat menjalar kalbu?
Apa yang kalian rasakan?
Kawan, pernah suatu ketika aku terjebak dalam situasi yang menyulitkan untukku. mungkin waktu itu malaikat di samping kanan kiriku bingung mau mencatat apa. Saat itu aku sedang melakukan pendakian ke Puncak Merapi, namun sayang, kakiku terkilir pas di pergelangan yang sebelah kiri. Saat malam ku mulai mendaki, rasa sakit semakin tajam menghujam apalagi ditambah suasana dingin yang mengembun. Aku tidak kuat. Sehingga terpaksa Tim kami di bagi menjadi dua. Aku sebagai pasien ditemani ketiga temanku, satu cewek dua cowok. Kemudian mereka mendirikan tenda Doom dan aku hanya teriam melihatnya dengan tetap menahan sakit meski dengan berdiri. Akhirnya, kami pun berada di dalam tenda. dengan posisi tidur cowok, cewek, cewek, cowok. Kalian tau, aku tidak bisa tidur sepanjang malam dengan tidur di dalam tenda Doom yang muat untuk 4 orang dan memang diisi 4 orang. Lebih tidak nyaman lagi, aku terlentang bersebelahan persis dengan cowok. Jarak pun rasanya tak ada artinya, cuma sejengkal. Ya Allah, nafas kami berempat beradu dengan suara hewan malam. Tak seberapa lama kemudian hujan turun. Alhamdulillah, Doom tidak basah dan kami aman didalam. Namun, saat itu, cowok disebelah kiriku tiba-tiba berubah posisi miring dengan tangan menepuk perut (ya meskipun tidak keras sih). Aku kaget, meski begitu atu tak bisa teriak. Nanti malah dikira kenapa-kenapa. Aku mencoba menggeser tangannya, karena terasa sesak. Tapi ia malah menggenggam jemariku erat. Entah modus atau memang karena dingin, cowok itu semakin menggenggam erat jemari kiriku. Erat sekali dan itu membuatku takut bertubi-tubi. Ya Allah aku kudu gimana, posisi badanku yang nggak bisa dibuat gerak bebas karena kaki terkilir. Nafasnya terdengar jelas di dekat telingaku. Allah, maafkan aku. Genggaman itu, genggaman itu yang sampai saat ini masih menghantui. Aku begitu dekat dengan orang yang mengenggam tanganku itu, tapi, aku takut, aku takut akan menyakiti dia yang akan memilikiku nanti. Rasa berdosa masih terus membayang hingga sekarang. Tuhan, aku harus gimana?. Maafkan aku. Semoga engkau mengampuniku dan cowok itu.
Kawan, seandainya aku boleh request kepada Allah, aku ingin cowok yang menggenggam jemariku itu yang akan memilikiku, karena dia telah merasakan sela-sela jemariku yang beradu hangat dengan jemarinya. Tapi tak semudah itu. sedikitpun tak terbesit rasaku untuk ingin hidup bersamanya. Karena aku tak pantas bersanding dengannya. Aku tahu seperti apa posisiku  dibanding dia yang lebih tinggi dariku. Maafkan aku untukmu yang aku belum tahu kamu pendampingku kelak. 

Dibayang gelap "gengaman yang menghantui".
Share: