Bismillahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah 'alaa kulli hall.
Segala puji bagi Allah, Tuhanku semesta alam.
Seolah masih belum percaya dengan apa yang terjadi kepadaku. Seingatku baru sebulan yang lalu, tepatnya tanggal 7 Juli 2015, aku daftar Munaqosyah (Sidang Pendadaran Skripsi). Hari ini, hari esok aku akan masuk di kelas XII IPA untuk mengabdi di sebuah sekolah tempatku mengajar. Ya, aku telah diterima sebagai pejuang di salah satu sekolah berbasis Islamic Boarding School di daerah Gunungkidul. "Maka nikmat Tuhanku manakah yang aku dustakan?.
Sewaktu ada tawaran mengajar itu, aku sempat ragu. Aku belum punya SKL (Surat Keterangan Lulus) apalagi Ijazah S1. Namun, ada kedua kakak sahabat yang selalu menyemangatiku, menantiku di untuk menjadi pejuang pengajar disana. Salah satu sahabatku menyarankan untuk mengganti SKL/Ijazah dengan Surat Keterangan Telah Munaqosyah. "Nanti nyusul bisa, yang penting berkas masuk dulu dan bisa ikut tes". Okelah, aku turuti kata sahabatku itu. Ternyata untuk mendapatkan SKTM juga tak semudah yang aku bayangkan. Negosiasi dengan sang dosbing terkait nilai yang yang tertera juga sempet tegaang. Namun, alhamdulillah Bu Lis (petugas TU Prodiku) membantuku dengan sepenuh hati. 3 hari aku pontang-panting mendapatkan surat itu dan Bu Lis memberikan surat itu pas di hari terakhir pendaftaran. Langsung saja, tanpa buang waktu segera aku scan SKTM dan segera aku kirim via email. "Sekarang, terserah kepada Allah." ucapku kala itu.
Sehari setelahnya, aku mendapatkan sms untuk mengikuti tes BTAQ dan wawancara. Tak sabar juga menunggu, karena aku kangen dengan kedua kakak sahabatku itu. Sempet down juga karena ternyata sainganku adalah benar-benar lulusan kampus. Sedangkan aku? baru fresh graduate kemarin. Belum dinyatakan lulus 100%. Namun, ketika mengikuti tes BTAQ dan microteaching, Allah memberikan kelancaran untukku. Aku bisa melewatinya dengan tenang. "Sekarang, tahap terakhir, aku padaMu Allah."
Tidak disangka, sorenya aku mendapatkan kabar bahwa aku diterima menjadi pejuang pendidikan di sekolah itu. Alhamdulillah. Salah satu citaku terkabul. Dulu aku sempat bilang, "Aku belum pernah merasakan kehidupan pondok pesantren. Semoga suatu saat aku bisa merasakan untuk tinggal di pondok.". Doaku dikabulkan oleh Allah. Karena tempatku mengajar ini adalah sebuah pondok pesantren dan mungkin aku akan menginap disana meskipun tidak setiap hari. Karena ada jadwal ngajarku yang malam (setelah Isya'). Alhamdulillah, aku berniat untuk memperbaiki diri melalui pengabdianku di sekolah ini. Semoga selalu diberikan jalan terbaik. Aamiin.
Oiya, semua ini tidak akan terjadi tanpa ridho restu Ibuk dan Bapak. Mereka berdua selalu mensupport kegiatanku. Awalnya, beliau kurang setuju dengan keputusanku untuk bergabung di sekolah ini. Namun, setelah ku beri pengertian, beliau mengiyakan dan merestui jalan yang aku pilih. Aku selalu yakin, ridho Allah menurut kepada ridho Bapak dan Ibuk. Terimakasih banyak Mom Dad. Love You So Much.
Dan kini, aku mulai fokus di kegiatan baruku. Belajar bersama dengan santriwan dan santri putri kelas VII MTs, kelas X dan XII IPA MA. Belajar memahami kebesaran Allah melalui ilmu Biologi dan IPA. Semoga dengan belajar Biologi dan IPA akan menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai Raja Alam Semesta. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment