Tuesday, January 17, 2012

Enaknya gimana ya?

Siang yang bolong... (lho?)

Iya, dan satu jam setengah lagi aku akan ujian akhir semester matkul PKN. Woyy, malah onlen. Hehehe... Heran aja, pelajaran itu aku dapetin mulai dari kelas satu SD sampek sekarang pun udah duduk dibangku kuliah masih tetep ada. Hmmm... tanyakan pada DIRI ANDA sendiri. Hohoho...
     Hmmm, enaknya cerita dari mana ya?. Dari sini aja deh. :D
     Kawan, kalian tentu paham bahwa hidup ini adalah sandiwara. Dan kita telah diberikan masing-masing peran yang sesuai dengan naskah dari Sang Maha Pencipta. Tapi terkadang, kalian ngerasa ndak kalau peran yang kita dapatkan tu ndak sesuai dengan harapan kita. Mungkin ini sedikit curahan hati seorang Melankolis dan Plaghmatis yang tak mampu mengungkapkan kepada orang lain dan hanya bisa menuliskan lewat bait-bait kata yang (mungkin) geje!.
     Kenapa harus bertiga, kenapa tidak berdua atau bersatu saja, itu adalah status fbku beberapa waktu lalu. Ketika kebersamaan yang telah terjalin tiba-tiba terbesit rasa suka antara aku dan salah seorang dari mereka. Dan jelas, itu tidak membuat aku nyaman ketika bersama mereka. Lama banget tak bersua, aku sering mendapati mereka jalan bareng, kemanapun selalu bersama. Dan, jujur ndak tahu kenapa ketika aku melihat mereka jalan bareng ada sesuatu yang bergejolak di dalam hatiku. Rasa seperti marah, kesal atau apalah itu sebangsanya. Aku pun juga berfikir, kenapa aku seperti ini. Mereka adalah sahabatku. Apa mungkin ini yang dinamakan cemburu?.
     Hingga akhirnya, aku mendengar bahwa temen-temen dalam organisasinya juga mencium hal yang sama denganku yaitu kedekatannya yang ekstra dengan salah satu sahabatku itu. Bahkan, ada yang kesel juga sama dia karena seluruh waktu untuk kerjanya diorganisasi hanya tercurah untuk dia (sahabatku itu). Sejak, saat itu aku merasa canggung untuk menghubunginya (sahabatku yang satunya). Sms aja ndak pernah kalau tidak ada yang penting atau aku seringnya nunggu sms dari dia. Hingga akhirnya ada kesempatan buat ngobrol antara aku dan dia. Aku ceritakan saja apa yang terjadi, dan aku juga ingin mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi diantara kalian. Dan dia menjawab, kami hanya berteman. Aku menganggap dia hanya sahabat, seperti kamu juga (bilangnya). Dan aku juga bilang jika kalian emang sama-sama suka ya ndak apa diteruskan, asal profesionalisme dalam organisasi tetap terjaga. Tapi yaa.. aku tak tahu bagaimana di hatinya. Dan setelah aku mendengar penjelasannya aku sedikit tenang. Namun, rasa kesal dan marah jika aku tahu mereka jalan bareng tetap saja tidak bisa dihilangkan. Pasti aku sangat berdosa karna aku marah sama kedua sahabatku itu. Nah, disini aku baru menyadari, kenapa Allah menitipkan perasaan ini yang sebenarnya aku tak sanggup untuk menjalaninya. Kalau aku boleh minta sama Allah, aku ingin agar rasa ku ini dihilangkan sementara atau mungkin bisa dialihkan untuk orang lain. Kenapa harus dia, sahabatku seperti itu. Aku sedih jika mengingat-ingat ini.
     Sekarang, sahabat yang aku sukai itu sudah jarang mampir di setiap hariku. Yah, karena kesibukan kita masing-masing. Kalau tidak ada hal penting yang ingin dibicarakan kita jarang ketemuan. Smsan pun sekarang jarang, namun dia seringnya hanya sms singkat buat penyemangat menyambut hari, dan aku hanya bisa membalasnya dengan senyum. Bagiku keadaan ini ada senangnya dan ada juga tidaknya. Untungnya ya, mungkin dengan jarangnya kita berinteraksi dan berkomunikasi maka seminimal mungkin aku bisa menunda tumbuhnya perasaan ini. Namun, sedihnya kita jarang makan bareng. Dulu, hampir seharian kita bisa bertemu dan bercengkrama, namun sekarang tidak. Dan untuk sahabatku yang cewek itu, hubungan kami baik-baik saja seperti sekarang. Terkadang jia aku mengeluhkan tentang hidup ini dia yang selalu memberiku nasihat dan menguatkan aku untuk menjalani hidup. Terima kasih kakak-kakakku. :)
     Dan kini, aku merasa bahagia. Hidup berdampingan dengan orang-orang hebat, mereka selalu menguatkanku jika aku hampir menyerah. Mereka yang berusaha membuat aku tertawa jika aku merasa sedih dan sendiri atau bahkan ketika aku kangen dengan orang-orang rumah. Aku merasa menjadi orang yang paling beruntung sedunia. Karna aku yakin, tidak semua orang bisa menikmati kebahagiaan seperti apa yang aku rasakan sekarang.
     Allah, terima kasih. Engkau menempatkanku diantara orang-orang yang mencintaiMu. Sehingga akupun bisa untuk terus belajar lebih mencintaiMu lagi. Terima kasih untuk semua yang sudah menghiasi hariku. 
     Dan sekarang, saatnya aku untuk offlen dan mempersiapkan diri untuk ujian PKN setengah jam lagi. Semoga sukses untuk ujiannya ya Che...
Semangat... :)

Share:

0 comments: