Wednesday, January 29, 2014

PERPUSTAKAAN: Jadikan teman di waktu senggang

Jika mendengar kata perpustakaan, yang terlintas dipikiran remaja sekarang adalah suatu tempat yang sepi dan membosankan, tempat buku-buku usang yang bertumpuk-tumpuk serta penjaga perpustakaan yang galak dan berkaca mata tebal. Sehingga membuat mereka malas dan enggan mengunjungi perpustakaan dengan alasan yang beraneka ragam. Salah satunya adalah proses peminjaman buku yang berbelit-belit serta layanan yang kurang cepat.

           Apa sih perpustakaan itu?
      Pada dasarnya perpustakaan merupakan tempat penyimpanan berbagai macam ilmu yang terbungkus apik dalam sebuah buku. Mulai dari buku-buku sains, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan agama Islam, referensi, karya ilmiah, kamus bahasa, majalah-majalah nasional hingga buku-buku popular ada diperpustakaan. Tak heran jika perpustakaan dijuluki sebagai gudangnya ilmu pengetahuan.
           Mengapa perpustakaan jarang dikunjungi oleh siswa?
    Salah satu penyebab kurangnya minat siswa yang berkunjung ke perpustakaan, dikarenakan minimnya aktivitas dan minat membaca siswa itu sendiri. Di waktu senggang misalnya, waktu jam istirahat siswa lebih suka nongkrong dikantin sekolah daripada nongkrong diperpustakaan. Ngobrol dengan temannya daripada menjatuhkan pilihan untuk membaca. Lebih nyaman mengisi waktu luang saat jam pelajaran yang kosong atau tidak ada tugas yang berarti dengan ngerumpi (jawa: ngrasani orang lain). Naudzubillahi min dzalik. Aktivitas membaca itu sendiri ternyata memiliki banyak manfaat yang mungkin secara ilmiah belum banyak diketahui oleh para remaja dan masyarakat luas secara universal. Sebuah studi mengatakan bahwa aktivitas membaca dapat meningkatkan fungsi otak manusia. Yang melatar belakanginya adalah manusia terlahir dengan 100-200 milyar sel otak yang siap dikembangkan secara optimal, sehingga dapat menentukan  intelegensi, kepribadian dan kualitas hidup sesesorang. Dan dikatakan juga, produksi sel neurogial (= sel khusus yang terdapat pada unit dasar otak) berkembang lebih tinggi karena aktivitas membaca yang disebabkan adanya akselerasi (percepatan) proses berpikir. (Thompson, Berger, Berry dalam Clark, 1986).
              Bagaimana cara menumbuhkan minat baca siswa sekolah?
          Kebiasaan membaca harus ditanamkan sejak dini kepada siswa sekolah. Peranan guru sangat diperlukan dalam hal ini, karena berhubungan langsung dengan siswa. Selain itu peranan orang tua dan orang-orang dilingkungan sekitar juga diperlukan sehingga siswa tidak hanya suka membaca saat disekolah saja, tetapi juga dimanapun ia berada.
         Dengan memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat diskusi kelompok, guru memberikan suatu dorongan untuk mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan dan memberikan tugas-tugas yang memerlukan buku penunjang lainnya yang ada diperpustakaan. Dengan begitu siswa akan menemukan jawabannya dengan terus membaca, dan dengan membaca berarti mereka telah memperoleh ilmu baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.
              Perpustakaan yang membuat betah penghuninya
          Selain menumbuhkan minat baca siswa, perlu diperhatikan juga bahwa kenyamanan ruang perpustakaan diperlukan agar siswa betah berlama-lama disana. Suasana yang tenang dan keadaan fisik perpustakaan yang memadai, dapat menjadi alat yang ampuh, untuk menjadikan siswa selalu betah nongkrong diperpustakaan. Solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan segera melakukan pembenahan-pembenahan di berbagai bidang. Misalnya pengklasifikasian buku-buku. Kemudian, diatas rak atau disamping rak buku, dapat diberi tulisan judul buku yang ada dalam rak tersebut, misalnya buku-buku Fiqih. Hal ini diperlukan jika siswa mencari buku tersebut tidak bingung dan efisiensi waktu.
          Ruangan yang ada sebaiknya menggunakan warna-warna yang cerah, tetapi tidak terlalu ngejreng. Sehingga tidak menimbulkan efek gelap dan kusam serta tidak terlalu ramai. Agar memiliki kesan damai nan alami dapat pula ditambahkan sebuah pot ukuran sedang dan diisi dengan tanaman hijau, kemudian diletakkan disudut ruangan atau didekat pintu masuk.
             Selain itu, perpustakaan tidak harus hanya berisi buku. Perpustakaan juga bisa dilengkapi dengan poster-poster yang berisi kata-kata indah serta dapat menjadi penyemangat siswa untuk belajar. Didalam perpustakaan bisa juga ditambah dengan seperangkat komputer lengkap dengan fasilitas internetnya. Sehingga apabila siswa tidak menemukan bahan materi yang dicari di buku-buku perpustakaan bisa mengakses lewat internet sehingga dapat membantu mereka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
        Apabila siswa bosan dengan bacaan buku-buku ilmu pengetahuan, diperpustakaan bisa juga ditambah dengan koleksi buku-buku cerita remaja, kumpulan cerpen-cerpen, antologi puisi, majalah-majalah yang berpendidikan dan buku-buku tentang kebudayaan didunia. Sehingga pikiran siswa menjadi lebih fresh dengan tetap membaca. Tapi tidak sembarang buku cerita bisa kita masukkan diperpustakaan. Buku cerita yang dimaksud adalah buku yang didalamnya membawa pesan moral baik yang dapat menjadi teladan bagi siswa. Bisa juga ditambah dengan koran-koran yang up to date, sehingga meskipun disekolah siswa tidak ketinggalan berita luar dan informasi-informasi yang masih hangat tersiar.
            Penutup
            Dengan adanya berbagai pembenahan tersebut, diharapkan perpustakaan tidak lagi menjadi suatu tempat yang membosankan, tidak hanya sekedar tempat pinjam meminjam buku tapi sebagai tempat yang mengasyikkan untuk belajar gratis seumur hidup. Sehingga, perpustakaan dapat berfungsi secara optimal dalam rangka turut mencerdaskan generasi penerus bangsa.
 
Share:

0 comments: