Jika mendengar kata perpustakaan, yang terlintas dipikiran remaja
sekarang adalah suatu tempat yang sepi dan membosankan, tempat buku-buku usang
yang bertumpuk-tumpuk serta penjaga perpustakaan yang galak dan berkaca mata
tebal. Sehingga membuat mereka malas dan enggan mengunjungi perpustakaan dengan
alasan yang beraneka ragam. Salah satunya adalah proses peminjaman buku yang
berbelit-belit serta layanan yang kurang cepat.
Apa sih perpustakaan itu?
Pada dasarnya
perpustakaan merupakan tempat penyimpanan berbagai macam ilmu yang terbungkus
apik dalam sebuah buku. Mulai dari buku-buku sains, ilmu pengetahuan sosial,
ilmu pengetahuan agama Islam, referensi, karya ilmiah, kamus bahasa,
majalah-majalah nasional hingga buku-buku popular ada diperpustakaan. Tak heran
jika perpustakaan dijuluki sebagai gudangnya ilmu pengetahuan.
Mengapa perpustakaan jarang dikunjungi oleh
siswa?
Salah satu penyebab
kurangnya minat siswa yang berkunjung ke perpustakaan, dikarenakan minimnya
aktivitas dan minat membaca siswa itu sendiri. Di waktu senggang misalnya,
waktu jam istirahat siswa lebih suka nongkrong dikantin sekolah daripada
nongkrong diperpustakaan. Ngobrol dengan temannya daripada menjatuhkan pilihan
untuk membaca. Lebih nyaman mengisi waktu luang saat jam pelajaran yang kosong
atau tidak ada tugas yang berarti dengan ngerumpi (jawa: ngrasani orang lain).
Naudzubillahi min dzalik. Aktivitas membaca
itu sendiri ternyata memiliki banyak manfaat yang mungkin secara ilmiah belum banyak
diketahui oleh para remaja dan masyarakat luas secara universal. Sebuah studi
mengatakan bahwa aktivitas membaca dapat meningkatkan fungsi otak manusia. Yang
melatar belakanginya adalah manusia terlahir dengan 100-200 milyar sel otak
yang siap dikembangkan secara optimal, sehingga dapat menentukan intelegensi, kepribadian dan kualitas hidup
sesesorang. Dan dikatakan juga, produksi sel neurogial (= sel khusus yang
terdapat pada unit dasar otak) berkembang lebih tinggi karena aktivitas membaca
yang disebabkan adanya akselerasi (percepatan) proses berpikir. (Thompson,
Berger, Berry dalam Clark, 1986).
Bagaimana cara menumbuhkan minat baca siswa
sekolah?
Kebiasaan membaca harus
ditanamkan sejak dini kepada siswa sekolah. Peranan guru sangat diperlukan
dalam hal ini, karena berhubungan langsung dengan siswa. Selain itu peranan
orang tua dan orang-orang dilingkungan sekitar juga diperlukan sehingga siswa
tidak hanya suka membaca saat disekolah saja, tetapi juga dimanapun ia berada.
Dengan memanfaatkan
perpustakaan sebagai tempat diskusi kelompok, guru memberikan suatu dorongan
untuk mengajak siswa berkunjung ke perpustakaan dan memberikan tugas-tugas yang
memerlukan buku penunjang lainnya yang ada diperpustakaan. Dengan begitu siswa
akan menemukan jawabannya dengan terus membaca, dan dengan membaca berarti mereka
telah memperoleh ilmu baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Perpustakaan yang membuat betah penghuninya
Selain menumbuhkan
minat baca siswa, perlu diperhatikan juga bahwa kenyamanan ruang perpustakaan diperlukan
agar siswa betah berlama-lama disana. Suasana yang tenang dan keadaan fisik perpustakaan
yang memadai, dapat menjadi alat yang ampuh, untuk menjadikan siswa selalu
betah nongkrong diperpustakaan. Solusi terbaik untuk mengatasi hal tersebut
adalah dengan segera melakukan pembenahan-pembenahan di berbagai bidang. Misalnya
pengklasifikasian buku-buku. Kemudian, diatas rak atau disamping rak buku, dapat
diberi tulisan judul buku yang ada dalam rak tersebut, misalnya buku-buku
Fiqih. Hal ini diperlukan jika siswa mencari buku tersebut tidak bingung dan
efisiensi waktu.
Ruangan yang ada
sebaiknya menggunakan warna-warna yang cerah, tetapi tidak terlalu ngejreng.
Sehingga tidak menimbulkan efek gelap dan kusam serta tidak terlalu ramai. Agar
memiliki kesan damai nan alami dapat pula ditambahkan sebuah pot ukuran sedang
dan diisi dengan tanaman hijau, kemudian diletakkan disudut ruangan atau
didekat pintu masuk.
Selain itu,
perpustakaan tidak harus hanya berisi buku. Perpustakaan juga bisa dilengkapi
dengan poster-poster yang berisi kata-kata indah serta dapat menjadi
penyemangat siswa untuk belajar. Didalam perpustakaan bisa juga ditambah dengan
seperangkat komputer lengkap dengan fasilitas internetnya. Sehingga apabila
siswa tidak menemukan bahan materi yang dicari di buku-buku perpustakaan bisa mengakses
lewat internet sehingga dapat membantu mereka dalam mencari informasi yang
dibutuhkan.
Apabila siswa bosan
dengan bacaan buku-buku ilmu pengetahuan, diperpustakaan bisa juga ditambah
dengan koleksi buku-buku cerita remaja, kumpulan cerpen-cerpen, antologi puisi,
majalah-majalah yang berpendidikan dan buku-buku tentang kebudayaan didunia.
Sehingga pikiran siswa menjadi lebih fresh dengan tetap membaca. Tapi tidak
sembarang buku cerita bisa kita masukkan diperpustakaan. Buku cerita yang
dimaksud adalah buku yang didalamnya membawa pesan moral baik yang dapat menjadi
teladan bagi siswa. Bisa juga ditambah dengan koran-koran yang up to date,
sehingga meskipun disekolah siswa tidak ketinggalan berita luar dan
informasi-informasi yang masih hangat tersiar.
Penutup
Dengan adanya berbagai
pembenahan tersebut, diharapkan perpustakaan tidak lagi menjadi suatu tempat
yang membosankan, tidak hanya sekedar tempat pinjam meminjam buku tapi sebagai
tempat yang mengasyikkan untuk belajar gratis seumur hidup. Sehingga,
perpustakaan dapat berfungsi secara optimal dalam rangka turut mencerdaskan
generasi penerus bangsa.
0 comments:
Post a Comment