Tepat, ketika waktu menunjukkan pukul 00.00 di tanggal 7 Februari 2014, aku belum tertidur, dan aku masih terjaga untuk sejam kemudian. Aku mengucap syukur kepada Tuhanku, karena sampai saat ini aku masih diberi kesempatan hidup dan menikmati usia 20 tahun. Kini, aku telah menginjak usia 21 tahun, usia yangtak lagi bisa disebut usia anak-anak. Usia yang sudah harus mulai memikirkan all masa depannya. Dan, aku mulai memikirkan siapa yang akan menjadi teman hidupku nanti...
Pas pukul 00.00 WIB, kakak sekaligus sahabatku Kak Ulvi Mualivah ngucapin untuk yang pertama kalinya, kemudian disusul mbak cung yg keduanya lewat sms. Kemudian, sebentar-sebentar aku ngecek di fb dan beberapa sahabat dan saudaraku juga pada ngucapin. Tapi, aku ngerasa ada yang kurang. Oiya, ibukku belum ngucapin, apa beliau lupa ya?. Kemudian habis maghrib aku telepon beliau dan, terdengar ucapan nyanyian syahdu ulang tahun dari bunda tercinta. Ternyata ibuk nggak lupa, ibuk masih ngaji ketika anis telepon. Ibukk... aku menitikkan air mata ketika mendengar doa dan harapan-harapan ibuk dari ujung sana. Ibuk, betapapun saat ini aku ingin memelukmu. Putri kecilmu kini telah menginjak usia 21 tahun. Mungkin selama 20 tahun yang lalu, anis belum bisa buat ibuk dan bapak bangga. Aku terharu, kemudian aku bilang kalo besok minggu anis akan pulang. Pengen meluk ibuk. hahahaa, tu kan jadi nangis lagi pas nulis ini. Ahh, you re my everything moms. :)
Lewat, kemudian habis telepon ibuk, aku nyari maem, pengen mam capcai, okelah, mam capcai. Eh, disana ketemu Kak Res sedang makan sama Kak Aji. Huft, pengen balik, tapi udah terlanjur ketahuan sama Kak Aji, ya udah lanjut ngobrol. Garing sih, tapi okelah, paling tidak aku udah bisa memenej emosiku tadi :).
Tiba-tiba hapeku berdering, telpon dari seseorang yang tak kusangka-sangka. Dia adalah pasienku dulu. Ragu aku untuk mengangkatnya. Akhirnya aku angkat teleponnya. Singkat. Dia ngajakin makan malam. heee??? berdua aja?. yaa??? Ya Allah, aku kudu piye??. Barusan sebelum aku berangkat maem, aku sedikit curhat sama nurul, adek kosku. Aku curhat, aku masih menanti ucapan selamat ulang tahun dari dia, dan aku sudah hampir lelah menunggunya. Tak ada postingan di timeline dan tak ada sms. Tapi, dia telepon dan langsung mengajakku makan. Ya Allah, dengan situasi seperti ini, bukankah ini akan menambah sakit batinku. Aku nggak bisa bilang apa-apa. Aku takut, jika aku terlalu berharap berlebih kepadanya. Aku masih mengharapkannya sampai saat ini, dan nggak tau gimana nantinya. Ya Allah, kasih aku kesabaran untuk menjalankan ini semua. Aku tak ingin mengawali, aku ingin dia yang datang menjemputku.
Garing, saat makanpun kita garing, tapi lama-lama akhirnya mencair juga karena kita nyambung obrolannya, suasana jadi santai dan aku perlahan menikmatinya. Pulangnya, aku cerita sama nurul lagi. Ya Tuhan, begitu berat ujianmu ini.
Dan, buatmu yang udah ngajakin aku dinner dalam rangka ulangtahunku ini, aku mengucapkan terimakasih kepadamu. Kamu sadar, kamu masih ingat anis. Dan semoga kamu akan selalu sadar dan selalu ingat. Meskipun aku tau kamu serasa cuek (meski cuekmu aneh) kamu tetap kakakku, pasienku dan teman baikku. Terimakasih kakak, kau buat 7 februariku tahun ini lebih berwarna dari tahun-tahun sebelumnya, meski hanya sekedar makan berdua, dan itu membuatku cukup untuk mengenang segala perhatianmu yang lalu-lalu. Goodnight. Dan 5 menit lagi sudah akan berganti hari 8 Februari 2014. Selamat tinggal 7 februariku, aku akan selalu menyukaimu sebagai tanggal dan hari jadi aku sebagai manusia di bumi ini.")
0 comments:
Post a Comment