Tuesday, December 2, 2014

September yang mekar di Desember

Gaiiiss, udah nggak terasa ya, bulan November ini telah berlalu. Dan kini sudah memasuki bulan Desember, then udah mau ganti tahun lagi. Maklumlah, mendekati akhir zaman, semua terasa begitu cepat. Wallahu'alam bii shaawab. Eh, kok malah ngomongin kiamat sih. Hehehe. Yapss, kali ini aku pengen cerita tentang bunga-bunga yang namanya sama seperti nama bulan (month not moon). 

Pernah nggak sih kalian mendengar atau melihat Bunga September dan Bunga Desember?. Pernahlah ya pastinya. Jadi gini gaiss, kemarin pas aku mudik dari Jogja ke Madiun, di sepanjang jalan itu banyak banget bunga macam kek gini.

 Yapss, itulah bunga September yang kini mulai mekar di bulan Desember. Why? kok mekarnya cuma di bulan Desember?. Sebenarnya nggak di Desembernya, tapi bunga ini memang mekar memasuki musim penghujan. Dulu kan musim penghujan masuk di bulan September, kini akibat pergeseran iklim dan cuaca yang sudah tak menentu, bunga ini mulai bermekaran di bulan November dan Desember (kayaknya tahun ini memang musim penghujan yang benar-benar hujan di mulai bulan Desember, hihihii). Bunga ini, memiliki nama ilmiah Hippeastrum sp. dari suku Amaryllidaceae (bakung-bakungan) Termasuk parennial plant karena mekarnya hanya setahun sekali. Hmm, sayang ya, padahal ni bunga cantik (menurutku loh). Pengen deh, nanam bunga ini di depan rumah. Tapi nggak di bolehin sama ibuk, alasannya karna mekarnya cuma setahun sekali, jadi bunganya nggak bisa dinikmatin setiap hari. Kalo pas nggak ada bunganya ya cuma daunnya aja, yang panjang-panjang itu, ijo ijo ijo. Hehehehe. Yapps, eh aku ceritanya baru bunga September ya?. Okei deh, aku lanjutin ke bunga Desember.

Next, lanjutan dari opening ceritaku tadi, nyampek rumah di Madiun aku disambut mamahku dengan penuh kegembiraan, maklum sudah dua bulan aku nggak pulang (saking betahnya di jogja, hoho). Pas barengan juga ponakanku yang namanya Hanif juga baru pulang dari sekolahnya. Dari sekolahnya, dia membawa suatu bunga berwarna merah yang bentuknya lancip-lancip, kurang lebih seperti ini nih.

Hah, tapi dia cuma mbawa bunganya aja, nggak sama batang dan daunnya. Yaelah, ya iyalah emang buat apa. Aku nanya ke mamahku, "Mah, itu bunga apa e?". Mamahku njawab, "Itu bunga Desember sayangku." Eh, ada bunga namanya Desember Mah?. Nah itu buktinya, jawab mamahku lagi. Ohh, kata mamahku, bunga Desember ini juga muncul setahun sekali pas di bulan Desember, makanya ni bunga disebut bunga Desember. Hahaha, lucu ya. Setelah aku search, taraaa, nama ilmiah bunga ini adalah Haemanthus multiflorum dari suku Amaryllidaceae (bakung-bakungan). Jadi, bunga September dan Desember ini berasal dari famili yang sama yaitu Amaryllidaceae. Pantas aja sifatnya juga hampir sama, yaitu sama-sama mekar di awal memasuki musim penghujan. Kedua bunga ini sama-sama cantik, tapi yaitu, sayangnya cuma mekar setahun sekali. Hmm, kata mamah lagi nih, bunga ini bertahan hidup sekitar 3-4 bulan. Setelah itu, si kuntum akan hibernasi sampai akhirnya kuncup dan mekar pada awal bulan September, Oktober, November atau bahkan Desember. Yaitulah, bulan yang akhirnya Ber Ber Ber (Hahaha..). BTW ada nggak ya nama Bunga Februari???

See u next kakak. ^_^



Share:

Tuesday, October 14, 2014

Kurang Lebih Dia Seperti Ayahku

Selalu aku bilang bahwa, ayahku adalah ayah juara satu sedunia akhirat. Aku sayang banget sama ayahku. Dialah cinta pertama dan terakhirku kedua setelah ibukku. Ayahku adalah ayah terbaik sepanjang masa. Dengan sifatnya yang tenang dan suka damai. Kebijaksanaannya dalam memimpin keluarga kami. Suri tauladan bagi anak-anaknya. Selalu aku terharu ketika ayahku cerita tentang masalah yang menimpanya kepadaku. Bahkan, ketika ayah curhat tentang ibuk yang galak dan nggak puasan dalam menerima sesuatu pasti ayah cerita. Dan jika curhat masalah ibuk, ayah selalu berpesan kepadaku jadilah istri dan seorang ibu yang patuh dan taat kepada suaminya. Terima dengan ikhlas apapun pemberian suami dan sabar dalam mengurus anak-anak dan mengelola rumah. Aku selalu hampir menangis ketika ayah berpesan itu. Ayah, doakanlah anakmu ini seperti yang engkau inginkan. :-) 

Ayahku sangat disegani di masyarakat didaerah tempat tinggalku. Sampai-sampai segala urusan masjid dan diniyah ayahku juga ikut nimbrung. Emang sih, dulu ayahku adalah ketua yayasan Al-Hikmah yang terdiri dari PAUD, RA, Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Diniyah. Tapi, sekarang sudah ganti kok, ayahku cuma jadi anggota aja. Tetapi ada yang bikin aku sedih. Ayahku pernah cerita, beliau ingin sekali adanya regenerasi khotib dan imam masjid didekat rumahku. Karna hampir tiap hari jum'at. Selalu yang khutbah ayahku dan nanti pasti dirapel sama imam sholatnya sekalian. Ayah pengen agar yang melakukan itu semua bukan hanya ayah, tapi juga pemuda-pemuda yang oleh ayah sudah dianggap mampu untuk menjadi imam sholat. Namun, sampai saat ini tidak ada yang mau gantiin posisinya ayah. Terkadang aku juga sedih lihat ayah begitu. Nggak ada yang bantuin. Jika mendengar suara adzannya dari mikrofon masjid, selalu kuteteskan air mata. Betapa besar pengorbanan ayahku untuk kemakmuran dan kemajuan Masjid di dusun kami ini. Ya Allah, berikanlah selalu kesehatan untuk ayahku, lancarkanlah rizki untuknya untuk menghidupi aku dan ibukku. :)

Pernah suatu saat ayahku berpesan kepadaku ketika aku mau balik ke Jogja. Ayahku bilang "Kamu sudah besar, kamu sudah dewasa, saatnya kamu mencari teman hidup, jangan jauh-jauh, biar nanti kamu dekat dengan bapak dan ibuk." Pesan itu disampaikan beliau hampir setengah tahun yang lalu. Rupa-rupanya mungkin itu adalah tanda-tanda dari bapak untuk aku segera menikah. Menapaki usiaku yang menginjak 21 tahun ini, mungkin sudah membuat Ayah ingin aku punya pendamping hidup. Iya, aku punya suami. Tapi Ayah, sampai saat in aku belum bertemu dengan calon pendamping hidupku. Aku selalu bersabar Ayah, aku nggak ingin mendahului. Takdirku sebagai seorang perempuan hanyalah menunggu. Ayah, doakanlah anakmu ini semoga Allah memberiku pendamping yang sepertimu. Sabar, sayang dan penuh perjuangan. Ayah, betapapun selalu aku merindumu disetiap kesempatan. Merindumu ketika ku mencium legam tanganmu dan memeluk hingga aku bisa mengendus bau khas keringatmu. Ayah, aku sayang ayah, sayang banget. Semoga nanti ku miliki pendamping hidup sepertimu Ayah. :)
Share:

Tuesday, September 30, 2014

ind(ONE)sia

Bismillah...
Alhamdulillah, hingga detik ini aku masih diberi kesempatan oleh Allah, Tuhanku semesta alam untuk segala nikmat dari-Nya yang berlimpah ruah tak terhitungkan yang dilimpahkan-Nya kepadaku. Huuff, meskipun beberapa hari ini ada sedikit gangguan dari saluran pernafasanku (hidung and tenggoroan yang mintak digaruk terus) tapi tak begitu mengganggu aktivitas keseharianku. Mungkin, ini bawaan capek dari Kemah Pramuka Siswa Madrasah se-DIY seminggu lalu (23 - 25 September), hahahaaa, emang capek ngapain? orang tugasnya anis cuma jadi Tim Protokoler. Lhoo?? jangan salah, berat juga cuii jadi protokoler ntuu, nyiapin berkas dan tetek bengeknya buat segala macam jenis upacara. Belum tata letaknya tamu undangannya itu. Tapi, seru kok. Jadi punya pengalaman baru bergabung jadi Tim Protokoler di kegiatan Perkasisma ini bareng Kak Toton alias kak Titin, kak Ika Prasetya alias Mas Iped dan Kak TM alias Kak Tri Mahardi. Ente tau nggak sih, gue berasa oon tau gabung sama mereka. Hahaha, maklumlah, mereka orang2 DKD DIY semuanya, nah gue, cuma dari racana doang. But, nggak nyesel kok, kan jadi tau ilmunya. Hohohooo.

Oiya, kali ini aku pengen cerita sama antum semua yang masih ada kaitannya dengan acara Perkasisma DIY kemarin. Aku salut sama temen satu tim ku ini, kak Toton alias Kak Titin. Why??? dia rela memakai kerudung selama kegiatan berlangsung. Lho, emang kenapa? Kan acara Madrasah?. Sebagian temen-temen racana mungkin sudah pada tahu kalo Kak Titin beragama Kristen. What?? kok dia mau nimbrung diacara madrasah padahal kan non Islam?. Itulah istimewanya Pramuka ind(ONE)sia. Karna dedikasinya yang tinggi di Gerakan Pramuka apalagi Kwartir Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dia turut serta menyukseskan kegiatan Perkasisma ini. Saluuttt bener gue. Meski beda agama, dia tetep menghormati kita dengan ikut tradisi kita menggunakan kerudung. Dan, dia juga fine-fine aja. Harusnya aku bisa seperti dia, bisa bertoleransi dengan sesama manusia meski beda agama. Jadi ingat, ketika dulu di lokasi KKNku di Karanggunung. Dua minggu pertama, kita serumah dengan KKN dari Atma Jaya yang hampir semua beragama non Islam. Kayaknya, dari KKN UIN yang nggak akrab cuma aku doang sama mereka. Aku aja nggak begitu kenal. Aku kurang suka aja sama mereka. Ya mungkin karena beda agama itu kali ya, dan aku belum bisa menerima perbedaan. Yaa, aku banyak belajar dari Kak Titin. Semoga dilain waktu aku lebih bisa saling tenggang rasa dengan semua makhluk ciptaan Allah, meskipun non Islam sekalipun. Bukankah Islam adalah Agama rahmatallilalamiin? Wallahu'alam bii shawwab :)
Share:

Monday, September 1, 2014

Ibu Dilema Mengkonsumsi, Janin Pasrah Menerima

Sebagian besar obat yang diberikan selama kehamilan hanya diperuntukkan untuk kepentingan ibu, sedangkan janin "terpaksa" menjadi penerima. Obat yang diminum dapat melewati plasenta sehingga diterima oleh janin dan mengakibatkan efek farmakologik pada janin.

       Kaget bukan kepalang! Itulah yang dirasakan oleh Eva Smus ketika pertama kali melihat bayinya lahir cacat. Yiddi, nama bayi itu, lahir tanpa jari di tangan kirinya. Kisah itu ditulis oleh Jeremy Beadle dalam situs The Association for Children with Hand or Arm Deficiency.
    Saat mengandung di usia kehamilan antara minggu ke-6 dan ke-8, Eva mengalami tonsilitis. Dokternya meresepkan antibiotik. Selama kehamilan, ia juga mengkonsumsi suplemen asam folat dan 2-3 butir parasetamol. Jadi, ia yakin apa yang terjadi pada Yiddi disebabkan oleh antibiotik.
      Tuduhan Eva mungkin ada benarnya. Sayangnya, tidak mudah mencari tahu hubungan kausal suatu obat (antiobiotik) terhadap timbulnya kecacatan pada janin (teratogenik). Tidak mungkin melakukan uji klinis obat pada ibu hamil. Selama ini yang hanya bisa dilakukan adalah uji coba pada hewan yang dibuat hamil.
       Menurut Judy Priest, pengarang buku "Drugs in Conception, Pregnancy, and Childbirth", hingga pertengahan tahun 1950-an ada anggapan bahwa obat tidak akan pernah membahayakan janin. Namun, anggapan itu langsung buyar ketika kasus thalidomid geger di tahun 1960-an. Dari contoh thalidomid itu, jelas terlihat bahwa mendeteksi efek teratogenik suatu obat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan waktu 10 tahun untuk membuktikan adanya hubungan kausal antara thalidomid dan kejadian amelia (lahir tanpa anggota tubuh) atau fokomelia (tidak terbentuknya tulang panjang pada ekstremitas).
    Teratogenesis adalah disgenesis organ janin baik secara struktural atau fungsional. Manifestasi teratogenesis bisa berupa pertumbuhan terhambat atau kematian janin, karsinogenesis, dan malformasi. Kelainan yang terjadi bisa bersifat minor atau mayor. Kelainan minor seperti hipospadia tidak terlalu dikhawatirkan karena bisa dioperasi, tetapi kelainan mayor bisa mengancam nyawa.
     Kurangnya pengetahuan mekanisme teratogenesis menyulitkan kita untuk memprediksi obat yang mana yang akan memicu malformasi kongenital. Insiden kongenital mayor sekitar 2-3% dari seluruh kelahiran, dan kongenital minor 9%. Peran obat dalam menyebabkan malformasi kongenital itu bisa dibilang relatif kecil. Sekitar 25% dikarenakan abnormalitas kromosom, 10% lingkungan termasuk obat, 65% tidak diketahui penyebabnya. Selain besar dosis obat, faktor lain yang juga berperan dalam teratogenesis adalah variasi genetik janin, waktu periode perkembangan janin, usia ibu, kondisi nutrisi, dan status penyakit ibu.
       Evaluasi klinis potensi teratogenik atau paparan toksik selama kehamilan harus mempertimbangkan tiga komponen yaitu ibu, embrio dan janin. Embrio bukanlah janin versi kecil. Begitu juga janin yang bukan ibu versi mini. Pada masa embrio, organ sudah mulai terbentuk tetapi fungsinya (metabolisme) belum dapat berjalan. Sementara itu, pada masa janin, organ yang sudah terbentuk mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Enzim metabolisme mulai berfungsi namun beberapa diantaranya baru aktif menjelang fase neonatal, sebagai contoh kolinesterase. Ibu hamil mempunyai enzim lengkap untuk memetabolisme obat, tetapi kebanyakan diantaranya mempunyai aktivitas lebih rendah selama kehamilan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa farmakokinetik dan farmadinamik obat dari mulai embrio, janin, hingga dewasa mengalami perbedaan. Fisiologi ibu selama kehamilan juga berbeda dibandingkan ibu yang tidak hamil. Jadi masih timbul banyak pertanyaan yang perlu ditelusuri di kemudian hari.
      Dalam meresepkan suatu obat pada kehamilan, obat sebisa mungkin diberikan apabila dirasa perlu. Disini harus pula diingat keseimbangan antara risiko janin untuk mendapat malformasi dan risiko ibu-janin bila ibu tidak mendapat obat. Ketika obat diputuskan untuk diberikan, dosis yang digunakan haruslah dosis terendah dan harus segera dihentikan sesegera mungkin. Obat baru sebaiknya dihindari karena bukti keamanannya masih kurang. 
     Payung hukum peresepan obat pada ibu hamil sebaiknya perlu dipertegas. Langkah The British National Formulary perlu diteladani dengan mengeluarkan pernyataan sebagai berikut "drugs should only be prescribed during pregnancy if the expected benefit to the mother is thought to be greater than the risk to the fetus, and all drugs should be avoided if possible during the first trimester." Semoga pihak berwenang di Indonesia mau mengeluarkan langkah tegas yang sama karena janin hanya pasrah menerima segala macam obat yang diminum ibunya.

Ulasan dari Artikel
“Ibu Dilema Mengkonsumsi, Janin Pasrah Menerima”

      Kehamilan merupakan masa dimana terbentuknya suatu embrio hasil gabungan dari sel sperma dan sel telur. Pada masa ini embrio akan berkembang membentuk organ-organ penyusun tubuhnya (organogenesis). Banyak dibutuhkan asupan gizi yang penting agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan baik. Oleh sebab itu, sang ibu harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan obat-obatan karena secara tidak langsung apa yang dikonsumsi oleh sang ibu akan dikonsumsi juga oleh sang janin.
         Penggunaan obat-obatan antibiotik saat sang Ibu menderita suatu penyakit, harus diawasi penggunaannya. Dosis berlebih dari obat-obatan tersebut bisa berpengaruh negatif pada sang janin dikala pertumbuhan dan perkembangannya. Tidak jarang kita mendengar berita bahwa adanya bayi kembar dempet kepala, dada maupun perut, atau mungkin bayi yang cacat fisik usai dilahirkan dikarenakan konsumsi obat-obatan oleh sang Ibu yang secara tidak langsung tertelan oleh sang janin. Sehingga unsur kimiawi yang terkandung dalam obat mempengaruhi kinerja dari metabolisme saat pembentukan organ.
     Dalam meresepkan suatu obat untuk Ibu hamil, seorang dokter harus memberikan dosis yang sesuai sehingga tidak membahayakan janin yang dikandung oleh sang Ibu. Pemberian obat juga harus segera dihentikan apabila keluhan sudah berkurang atau bahkan sembuh, sehingga konsumsi obat bagi Ibu hamil dapat di minimalisir.


Latepost
Seperti tercetak di Majalah Farmacia Edisi September 2008 , Halaman: 18 (585 hits)

Sumber : http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=910
Diakses pada tanggal 25 Mei 2012 Pukul 00:33 WIB

Share:

Untukmu, Aku di Fatwa Hatimu

Sebelum tiba, waktu senja...
Ku genggam tanganmu, dan bertanya?...
Apakah bisa, kau membawa...
Rasa yang engkau punya, selamanya...
Tentang kita, dan tentang cinta...
Tentang janji, yang kau bawa...
Jika nanti, saat kau sendiri...
Temukanku, di fatwa hatimu...

Kan datang waktu, di harimu...
Saat kau merasa tak menentu...
Jangan kau bimbang, pada waktu...
Kan ku ingatkan, kepadamu...
Tentang cinta, dan tentang kita...
Tentang janji, yang kau bawa...
Jika nanti, saat kau sendiri...
Temukanku, di fatwa hatimu...

Lagu berjudul "Fatwa Hati" ini adalah lagu terbaru dari band asal Yogyakarta "LETTO". Sebagai fans berat dari LETTO karena lagu-lagunya yang sarat akan makna kehidupan, saya harus selalu update dengan senandung-senandung terbarunya. Pertama kali saya mendengar lagu ini dari sebuah video di You Tube yaitu perform LETTO di Metro TV dan video acara Maiyahan Kyai Kanjeng Bulan Juli kemaren. Menurut Noe, sang vokalis, lagu ini mengisahkan tentang pesan dan nasehat Rasulullah kepada seorang sahabat yang akan ditinggal beliau pergi, beliau berpesan bahwa apapun yang ingin kamu lakukan, dengarkanlah fatwa hatimu. Hmmm, amazing. Menurut saya, semua lagu-lagunya LETTO itu, berbau cinta-cintaan, tapi jangan salah cinta yang ada disini hanya ditujukan kepada sang Maha Cinta yaitu Allah SWT. Liriknya pun dibungkus dengan alunan nada indah menjadi suatu karya seni yang merasuk jiwa bagi siapapun yang mendengarkannya. Congratz LETTO, selalu aku tunggu senandung cinta selanjutnya. :)
Share:

Tuesday, August 19, 2014

Kencan RIA

Alhamdulillah, seneng banget malam ini bisa menghabiskan waktu sore menjelang malam dengan sahabatku, Ria, yang nama pesbuknya Errie Emilia. Hehehe, ya mumpung dia lagi ke jogja kan. Maklumlah, dia kan udah menyelesaikan studinya dan baru seminggu yang lalu wisudanya. Hmmm, sekarang tinggal ane doang yang paling banyak semesternya di kos ini. Yang lain baru semester 5, si nurul, arum, putri dan edah. Mereka adalah adek2 kos yang ngangenin. Well, oiya, jadi ceritanya gini... ria ngidam banget sama bakso bakar. Okay, kita cus ketempat bakso langganan kita yang ada d jalan timoho depan alfamart timoho. Ehh, ternyata nggak ada, kecewa deh. Cus, akhirnya kita nekat beli bakso bakar di daerah mantrijeron, selatannya alkid. Wah, jauh mamen. Mana gitu, aku cuma bawa duit 8ribu, nggak bawa sim dan cuma pake training. Hahaaa, gokil amat pokoknya. Nyampek di mantrijeron, kita dikecewakan lagi karena penjual bakso bakarnya juga nggak ada. Hmm, apa mungkin persatuan bakso bakar bumbu kacang langganan kita masih pada cuti kerja ya, jadinya pada tutup. Hahaaa bisa jadi. Then, akhirnya kita balik menuju alkid. Sesampainya disana kita beli bakso bakar di sisi barat alkid yang deket dengan penjual es goreng yang terkenal itu. Ya, sebagai obat ngidam aja. Nyamm-nyaam, dalam sekejap, 5 tusuk bakso bakar segera pindah ke perut kita masing-masing. Hohohooo, laper apa doyan e mbak?????. Setelah menikmati bakso bakar, kita cus beli es goreng yang penjualnya promosi pake mikrofon itu. Haha, bawel penjualnya. Tapi itulah daya tariknya, bikin banyak pengunjung datang. Habis nyamil es goreng, kita duduk-duduk aja dipinggiran lapangan alkid, sesekali nyeletuk komen kalo ada suatu hal yang aneh di dekat kita. Hahaa, berasa jomblowati kita ya?. Padahal yang jomblo kan aku, ria udah punya calon. Hmm, nggak papalah, belum waktunya keleeesss. Ditengah keriuhan yang sesekali dicetarkan oleh musik dari mobil-mobilan di sekitar alkid, aku teringat akan seseorang yang jauh disana. siapakah dia?
Share:

Sunday, June 1, 2014

I Love You (Allah) So

I pray to God
My heart, soul and body
Every single day of my life
With every breath, I solemnly promise
To try to live my life for You


O Allah, You did revive my soul
And shone Your light into my heart
So pleasing You is now my only goal
Oh I love You so
I love You so (I love You so)

 
Now I know how it’s like
To have a precious love in my life
Now I know how it feels
To finally be at peace inside

I wish that everybody knew
How amazing it feels to love You
I wish that everyone could see
How Your love has set me free
Set me free and made me strong

 
O Allah, I’m forever grateful to You
Whatever I say could never be enough
You gave me strength to overcome my uncertainties
And stand firm against all the odds

You are the one who did revive my soul
You shone Your light into my heart
So pleasing You is now my only goal
Oh I love You so
I love You so (I love You so)

Now I know how it’s like
To have a precious love in my life
Now I know how it feels
To finally be at peace inside

I wish that everybody knew
How amazing it feels to love You
I wish that everyone could see
How Your love has set me free
Set me free and made me strong


My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers, all for You 
My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers, all for You 
And I swear that I will never put anyone or anything before You
My love, my life, my days, my nights, my wealth, my prayers, all for You


 *****

Indang tau kenapa, akhir-akhir ini anis suka sekali mendengar senandungnya Maher Zain  yang judulnya I Love You So ini. Apalagi semenjak dua minggu yang lalu ketika anis berjuang bersabar melawan sakit panas dan radang tenggoroan yang berakhir pada campak. Inna sholatii wa nusukii wa mahyaya wa mamati lillahi robbil 'alamin, selayaknya petikan bacaan dalam sholat ini, sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah. Allah begitu sayang kepada hambaNya. Dan rasa sayangnya itu, dibuktikan dengan pemberian rahmat berupa sehat, sakit, ujian dan segala bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Ketika kita sedang diuji dengan suatu kebahagiaan, sesungguhnya saat itu Allah sedang menguji kita, apakah kita bersyukur atau malah lalai kepadaNya. Begitu pula dengan ketika kita diuji dengan cobaan berupa kesedihan dan kesengsaraan, disitulah Allah ingin melihat keteguhan iman kita, apakah kita tetap mengingatnya ketika waktu susah atau malah melalaikannya. Wallahu'alam bii shawaab. :)
Share:

Sunday, May 18, 2014

Lara Sang Laras

Pintu kamar Finna sedikit terbuka. Laras melongok mengintip, dia tak berani masuk. Namun, Hilman meyakinkan Laras bahwa semuanya akan baik-baik saja.
        “Laras… betulkah itu dirimu Ras?.”
Finna berusaha bangkit dari tempat tidurnya. Kini, tubuhnya ringkih termakan penyakit yang telah merebut kesehatannya. Laras baru datang dari Surabaya setelah hampir 3 tahun meninggalkan Yogyakarta dengan segala kenangan yang membuatnya lara. Dia harus pergi meninggalkan Finna dan Hilman, suami Finna karna tak kuasa menahan lara akibat kedua sahabatnya itu menikah sedangkan Laras menyimpan perasaan sayang kepada Hilman. 

Share:

Saturday, May 17, 2014

Tentang cinta seorang Dahlan Kecil

"Barangkali harapan ini hanya sekedar doa, yang memeluk kehampaan sebagai kamu. Tapi, biarlah. Sesekali waktu perlu mengajariku cara tercepat meninggalkan masa silam meski aku tak yakin kamu akan hilang begitu saja di masa depanku. Kadang, setiap merindumu, aku menegarkan hati dengan merapal mantra (semoga), dan berharap mantra itu mustajab untuk mengembalikan (yang pergi) dan memulangkan (yang lupa). Walaupun setiap mataku membuka, kamu tetap pergi dan tetap lupa kembali."

quote of Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabhicara
Share:

Friday, May 2, 2014

Galau yang menghasilkan kreativitas? Ini buktinya...

Hahahaaa, sebenarnya nggak galau-galau amat sih. Cuma bingung wae pas tanggal merah kemaren (1 Mei 2014.red) malas bingit  mau keluar kost. Kampus tutup, perpus tutup, pren-prenku pada sibuk masing-masing juga. Ada yang nyiapin buat PW, ada yang nemenin mamahnya keliling Jogja, etc deh. Ya udah sedari pagi sampai malam, cuma guling-guling di kasur, buka laptop, ngetik, ngedit skripsi dan bobok cantik (:), Alhamdulillah pas puasa Rajab juga, jadi tidurnya bernilai ibadah). Well, akhirnya buka laptop, nulis kata-kata, coba di aransemen sendiri, eh jadi dah sebuah lirik lagu. Asyeekk, dua lagu sekaligus lagi. Judulnya "Pasti lalui" dan "Karna salahmu", ditunggu rekaman dan rilisnya ya. Alhamdulillah ni yaa, ane punya teman anak band asal Magelang, nama SizeToe, dan gitarisnya adalah temanku, namanya Kak Nizal. Kapan-kapanlah nanti kalo udah selo, aku share lagu ciptaanku ini ke dia. Biar dia olah dan bisa dinikmati oleh banyak orang. Aamiinn, untuk saat ini mhon maaf belum bisa di publish sepenuhnya ya. Cuma reff'y aja nih buat bocoran dikit antum semua.

judul "Pasti Lalui"
Reff = Namun aku, kan tetap setia...
          Menemanimu disini...
            Jangan menyerah, wahai sayangku...
          Ku yakin kita, pasti lalui...

Judul "Karna Salahmu"
Reff = Sejujurnya, ku ingin bersamamu lagi...
          Merajut mimpi yang sempat terurai karna salahmu...
          Namun kini, ku harus kembali lagi...
          Ku tak ingin tesakiti, olehmu, karna salahmu...

Hahahaaa, so simple bukan... :D
Next, satunya lagi ane bikin video yang menceritakan perjalanan KKN ku dulu pas tahun 2013. Iseng aja sih. Supported by Picasa, dan dari foto-foto dokumentasi, dirangkai, dikasih themesong (Senandung Ukhuwah by Sigma. red) jadilah video abal-abal yang sederhana tapi mengena. Nih aku aplud, semoga bisa dinikmati oleh antum semuanya. :)

Itu ceritaku, apa ceritamu?. Jangan berhenti untuk berkreasi dan eksplore diri ya. Salam semangat dari ane... :) :D :P
Share:

Tuesday, April 29, 2014

Penanaman Etika Lingkungan Hidup Melalui Pendidikan Kepramukaan



Ternyata sudah hampir sebulan ane tidak posting guys. Maklum agenda di Racana sangat banyak, mulai dari merumuskan pengurus baru di Tim Formatur, prosesi pelantikan pengurus baru dan yang baru aja kemarin dilaksanakan yaitu upgrading pengurus baru. Well, sebagai "tetua", ane masih dimintai amanah untuk menyelesaikan sisa-sisa tanggung jawab ane sebagai KDR NAS Demisioner. Tentunya nggak cuma ane doang, tapi ada rekan-rekan dewan demisioner lain yang ikut mendampingi juga. Okay guys, sedikit cerita, postingan judul ane ini adalah karya tulis ilmiah ane untuk melengkapi syarat-syarat kecakapan umum tingkat Pandega. Alhamdulillah sudah dilantik tanggal 12 April 2014 kemarin yang bertepatan dengan hari ulang tahun ayahku tercinta. Well, menemukan ide untuk menulis KTI ini berawal dari keprihatinan ane dalam melihat kondisi alam yang sudah sangat kritis, dari situlah ane mencoba neliti, dan ternyata di pramuka ada materi-materi yang berhubungan dengan etika lingkungan. Guys, daripada mbaca curhatan ane yang nggak habis-habis ni tentang KTI ini, mending langsung baca aja ya. KTI ini berbentuk essay, jadi bahasannya lebih singkat. Cekidot... :D



PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN HIDUP MELALUI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN
(Anis Arzia Muntiani, D)


Kondisi lingkungan global dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem masa kini. Bencana alam yang terjadi merupakan ulah dari tangan manusia yang mengekploitasi sumber daya lingkungan secara besar-besaran tanpa ada upaya untuk memperbaharuinya. Selain itu, perilaku manusia terhadap lingkungan cenderung tidak peduli. Hal ini terjadi pada kasus bencana asap yang diakibatkan oleh pembakaran hutan di Riau beberapa saat lalu. Zenzi (dalam www.jpnn.com, 2014) selaku  aktivis dari organisasi pecinta lingkungan WALHI menyatakan bahwa kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau bukan bencana, tapi kejahatan terencana akibat pemerintah kebablasan mengeluarkan izin perkebunan skala besar dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Akibatnya, puluhan hektar lahan mengalami kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Seperti dijelaskan oleh Yohanes Purwanto (dalam www.riauterkini.com, 2014) selaku Executive Director Man and The Biosphere UNESCO – Indonesia menyatakan bahwa dampak dari pembakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau yang menghanguskan puluhan ribu hektar, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk mengembalikan kawasan tersebut kembali ke kondisi sebelum pembakaran. Yohanes menambahkan bahwa kerusakannya sangat parah termasuk hilangnya keanekaragaman hayati yang belum bisa dipastikan seberapa besar potensinya.
  Bencana asap dan kebakaran lahan di Riau merupakan salah satu kasus dari pencemaran dan kerusakan yang ada di bumi. Masih ada kerusakan alam yang terjadi, misalnya di laut, hutan, atmosfer, air dan tanah yang bersumber dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tidak peduli dan hanya mementingkan diri sendiri. Di dalam Al Qur’an Surat Ar Ruum ayat 41 telah dijelaskan bahwa manusia adalah penyebab utama dari kerusakan dan pencemaran lingkungan, yang berarti :
 
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Q.S. Ar Ruum ayat 41)

Menurut Arne Naess (dalam Keraf, 2002) krisis lingkungan dewasa ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam secara fundamental dan radikal. Hal ini diperlukan suatu pedoman dalam bentuk etika yang akan mengatur tindak tanduk perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan hidup.
Etika merupakan ajaran yang berisikan perintah dan larangan tentang baik buruknya perilaku manusia. Kaidah, norma dan aturan tersebut sesungguhnya ingin mengungkapkan, menjaga dan melestarikan nilai tertentu, yaitu apa yang dianggap baik dan penting. Etika dipahami sebagai pedoman bagaimana manusia harus hidup dan bertindak sebagai orang baik. Sehubungan dengan pemahaman tersebut maka etika lingkungan hidup pada dasarnya membicarakan masalah norma dan kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam, serta nilai dan prinsip moral yang menjiwai perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam (Keraf, 2002).
Etika lingkungan hidup merupakan dasar moralitas yang memberikan pedoman bagi individu dan masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu berkaitan dengan lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta makhluk lainnya (Anies, 2006).
Upaya dalam merubah cara pandang dan perilaku manusia melalui penanaman etika lingkungan hidup tidak dapat dilakukan secara sepihak, namun diperlukan kerjasama multipihak secara serentak dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Salah satu alat yang berfungsi sebagai media dalam penanaman etika lingkungan hidup adalah melalui pendidikan kepramukaan.
Pendidikan Kepramukaan merupakan salah satu wadah pembinaan generasi muda yang berbasis satuan pendidikan dalam Gerakan Pramuka. Hal tersebut telah dirumuskan dalam UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pasal 1 ayat 4 bahwa:

“Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia anggota pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan”.

Adapun tujuan dari Gerakan Pramuka sesuai yang tercantum dalam UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, pasal 4 bahwa :

“Gerakan Pramuka adalah untuk membentuk anggota Gerakan Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai–nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan pancasila serta melestarikan lingkungan hidup.

Pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan Nasional termasuk dalam jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan pendidikan nilai-nilai Gerakan Pramuka dalam pembentukan kepribadian yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup. Dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan (PDK-MK), kegiatan yang dilakukan dalam pendidikan kepramukaan dilaksanakan berdasarkan pada nilai dan kecakapan serta berlandaskan pada kode kehormatan pramuka dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri dalam upaya membentuk kepribadian dan kecakapan hidup anggota Gerakan Pramuka.
Penilaian atas hasil pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan berdasarkan pada pencapaian persyaratan kecakapan umum dan kecakapan khusus yang sarat akan nilai-nilai kepramukaan. Nilai kepramukaan inilah yang merupakan inti dari kurikulum pendidikan kepramukaan. Adapun nilai kepramukaan sesuai yang tercantum dalam UU No. 12 Tahun 2010 Bab III pasal 8 ayat 1, mencakup :
1.      Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.      Kecintaan pada alam dan sesama manusia
3.      Kecintaan pada tanah air dan bangsa
4.      Kedisiplinan, keberanian dan kesetiaan
5.      Tolong-menolong
6.      Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
7.      Jernih dalam berpikir, berkata dan berbuat
8.      Hemat, cermat dan bersahaja
9.      Rajin dan terampil
Terkait dengan penanaman etika lingkungan hidup kepada peserta didik, pendidikan kepramukaan mempunyai peran yang besar dalam memberikan pendidikan lingkungan melalui pencapaian nilai-nilai kepramukaan. Di dalam Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) yang merupakan instrumen untuk mencapai nilai-nilai kepramukaan pada anggota Gerakan Pramuka, memuat beberapa butir tentang pencapaian nilai kepramukaan di bidang lingkungan. Sehingga, secara tidak langsung untuk mencapai tanda kecakapan umum tersebut anggota pramuka muda harus bisa menyelesaikan syarat dalam butir-butir SKU termasuk butir yang berisi materi tentang lingkungan. Harapannya, dari proses penyelesaian SKU tersebut, peserta didik akan terbentuk karakter-karakter yang cinta lingkungan dan lebih peduli dengan alam sekitarnya. Butir-butir SKU yang berisi materi tentang lingkungan terdapat pada semua SKU mulai dari golongan Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega. Berikut adalah butir SKU yang memuat materi tentang lingkungan hidup :
1.      Pada golongan Siaga Mula ;
a.       Butir SKU nomor 32 yang berbunyi “Dapat memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sejenis binatang ternak, selama kira-kira 1 bulan”.
2.      Pada golongan Siaga Bantu ;
a.       Butir SKU nomor 28 yang berbunyi “Dapat memelihara kebersihan salah satu ruangan di rumah, sekolah, tempat ibadah dan tempat lainnya”.
b.      Butir SKU nomor 31 yang berbunyi “Dapat memelihara sedikitnya satu macam tanaman yang berguna, atau sejenis binatang ternak selama kira-kira 2 bulan”.
c.       Butir SKU nomor 32 yang berbunyi “Dapat membuat satu macam hasta karya dari barang bekas”.
3.      Pada golongan Siaga Tata ;
a.       Butir SKU nomor 28 yang berbunyi “Dapat memelihara kebersihan halaman di rumah, sekolah, tempat ibadah atau di tempat lainnya”.
b.      Butir SKU nomor 31 yang berbunyi “Dapat memelihara sedikitnya dua macam tanaman berguna, atau satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 4 bulan”.
4.      Pada golongan Penggalang Ramu ;
a.       Butir SKU nomor 7 yang berbunyi “Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan”.
b.      Butir SKU nomor 21 yang berbunyi “Dapat mengenal dan memilah sampah”.
c.       Butir SKU nomor 22 yang berbunyi “Dapat menjelaskan teknik penjernihan air”.
d.      Butir SKU nomor 26 yang berbunyi “Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya”.
5.      Pada golongan Penggalang Rakit ;
a.       Butir SKU nomor 7 yang berbunyi “Melakukan kegiatan penghijauan di lingkungannya atau di daerah lainnya serta telah merawat tanaman penghijauan”.
b.      Butir SKU nomor 21 yang berbunyi “Dapat mengolah sampah serta mempraktikkan cara pengolahannya secara composting”.
c.       Butir SKU nomor 22 yang berbunyi “Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana”.
d.      Butir SKU nomor 26 yang berbunyi “Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri di lingkungannya”.
6.      Pada golongan Penggalang Terap ;
a.       Butir SKU nomor 7 yang berbunyi “Mengajak teman sebaya/regunya untuk melakukan kegiatan penghijauan dan memelihara di lingkungannya atau di daerah lain”.
b.      Butir SKU nomor 21 yang berbunyi “Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah”.
c.       Butir SKU nomor 22 yang berbunyi “Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air”.
d.      Butir SKU nomor 26 yang berbunyi “Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan menjadi contoh bagi teman-temannya untuk memelihara kesehatan serta kebersihan diri di lingkungannya”.
7.      Pada golongan Penegak Bantara ;
a.       Butir SKU nomor 9 yang berbunyi “Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali”.
b.      Butir SKU nomor 17 yang berbunyi “Dapat mendaur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat”.
8.      Pada golongan Penegak Laksana ;
a.       Butir SKU nomor 9 yang berbunyi “Pernah memimpin kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali.
b.      Butir SKU nomor 17 yang berbunyi “Dapat membuat salah satu jenis peralatan teknologi tepat guna”.
9.      Pada golongan Pandega ;
a.       Butir SKU nomor 9 yang berbunyi “Dapat merencanakan dan memimpin kerja bakti sesuai keperluan masyarakat”.
b.      Butir SKU nomor 17 yang berbunyi “Dapat mengembangkan peralatan teknologi tepat guna”.


Terlepas dari proses pendidikan kepramukaan dalam menyelesaikan Syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU), penanaman etika lingkungan hidup melalui pendidikan kepramukaan juga dapat direalisasikan pada setiap kegiatan latihan pramuka dimana disela-sela pemberian materi kepramukaan yang juga diberikan materi PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup). Model pembelajaran berupa kegiatan praktik langsung juga bisa diterapkan agar peserta didik mendapatkan pengalaman langsung dari apa yang dilakukannya (learning by doing). Misalnya, praktik pengolahan limbah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi, praktik pembuatan pupuk kompos dari sampah organik dan lain sebagainya.
Sebagai  organisasi  pendidikan, Gerakan Pramuka telah banyak  melakukan  kegiatan  bakti masyarakat (community service) dan pembangunan masyarakat (community development) sebagai wujud dari pengamalan Satya dan Darma Pramuka. Salah satunya melalui program Program  Pramuka  Peduli  yang  dilaksanakan  sejak  tahun  2002.  Program ini dimaksudkan untuk lebih memberikan arah kepada anggota Gerakan Pramuka agar lebih peduli terhadap lingkungan masyarakat yang pada saat ini sedang mengalami musibah dan bencana, serta tantangan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia di masa depan. Program Pramuka Peduli memiliki bidang pengabdian yang salah satunya terfokus pada pelestarian lingkungan hidup. Pada program ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi anggota Gerakan Pramuka  mengenai  berbagai  masalah  yang  terkait  dengan  upaya pelestarian lingkungan hidup.
Upaya penanaman etika lingkungan hidup yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka telah ditunjukkan melalui penyelesaian Syarat-syarat Kecakapan Umum sebagai bentuk penilaian diri dan juga melalui program Pramuka Peduli. Bentuk kegiatannya pun beraneka ragam, sehingga dapat menyesuaikan dengan usia dan golongan peserta didik. Sebagai aset pelaku pembangunan di masa mendatang, peserta didik perlu mendapatkan prioritas utama dalam menerima pendidikan kepramukaan. Namun, keberhasilan dalam proses pembelajarannya bergantung kepada pembina pramuka di gugus depan masing-masing. Hal ini dikarenakan segala aktivitas pendidikan kepramukaan menjadi tanggung jawab pembina dalam menciptakan situasi belajar dan bermain yang kreatif tanpa meninggalkan nilai-nilai kepramukaannya. Pembekalan pengetahuan dasar tentang lingkungan harus dilakukan sejak dini secara terprogram dan berkelanjutan, sehingga pada saatnya akan tercipta insan-insan pribadi bangsa yang utuh, yang memiliki kepribadian menghargai dan melestarikan alam. Serta akan merasa malu dan bersalah apabila melanggar dan melakukan kerusakan terhadap lingkungan.
Melalui pendidikan kepramukaan ini diharapkan dapat merubah sikap dan perilaku peserta didik dan masyarakat pada umumnya untuk dapat menghargai lingkungan dan meningkatkan kepedulian terhadap kelestarian alam. Pendidikan kepramukaan sebagai media penanaman etika lingkungan hidup merupakan modal dasar bagi pembentukan etika lingkungan hidup secara berkelanjutan sehingga diharapkan akan dapat tertanam kuat pada hati peserta didik dan berbuah perilaku-perilaku yang mencintai alam beserta isinya.

DAFTAR BACAAN

Admin. 2014. Asap di Riau Bukan Bencana Tapi Kejahatan Terencana.     http://www.jpnn.com/read/2014/03/14/221926/Asap-di-Riau-Bukan-Bencana-Tapi-Kejahatan-Terencana-  diakses pada 9 April 2014 pukul 00.30 WIB.

Admin. 2014. Perlu Ratusan Tahun Pulihkan Cagar Biosfer dari Dampak Pembakaran.http://www.riauterkini.comlingkungan.php?arr=73151judul=Perlu%20Ratusan%20Tahun%20Pulihkan%20Cagar%20Biosfer%20dari%20Dampak%20Pembakaran
  diakses pada 9 April 2014 pukul 00.28 WIB

Anies. 2006. Manajemen Berbasis Lingkungan : Solusi Mencegah dan Menanggulangi Penyakit Menular. Jakarta : Elect Media Komputindo.

Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor : 230 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Peduli.

Keputusan Musyawarah Nasional Nomor 11/MUNAS/2013 Tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.

Keraf, A. Sonny. 2002. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta : Penerbit Buku KOMPAS

Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
Share: